Jejak karir Anggito Abimanyu, Ketua Dewan Komisioner LPS yang baru

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Komisi XI DPR resmi menunjuk Anggito Abimanyu sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menggantikan Purbaya Yudhi Sadewa yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan. Penetapan ini dilakukan setelah Anggito melewati proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bersama Komisi XI DPR RI pada Senin malam (22/9).

Kabar mengenai hasil keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, yang menegaskan bahwa proses pemilihan berjalan dengan baik melalui mekanisme musyawarah dan mufakat.

"Komisi XI DPR RI telah memilih secara musyawarah dan mufakat untuk menetapkan anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai berikut, Anggito Abimanyu ditetapkan sebagai ketua DK LPS," tegasnya.

Lantas, seperti apa rekam jejak dan perjalanan karier Anggito Abimanyu hingga akhirnya dipercaya menduduki posisi Ketua LPS? Berikut rangkumannya dari berbagai sumber.

Baca juga: Ini nama-nama Dewan Komisioner LPS 2025–2030 yang ditetapkan DPR

Identitas dan riwayat pendidikan

Nama Anggito Abimanyu tentu tidak asing di dunia ekonomi maupun pemerintahan Indonesia. Pria kelahiran Bogor, 19 Februari 1963 ini memiliki rekam jejak pendidikan yang cemerlang, khususnya di bidang akademik.

Ia menamatkan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta pada tahun 1985. Tak lama setelah itu, Anggito kembali melanjutkan studi di kampus yang sama dan berhasil meraih gelar Master of Science pada 1989.

Hasratnya yang besar di dunia akademik membuat Anggito melanjutkan studi ke luar negeri. Pada 1993, ia menempuh pendidikan Doctor of Philosophy di University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat.

Perjalanan karir Anggito Abimanyu

Sebelum aktif di pemerintahan, Anggito memulai kiprah-nya di dunia akademik. Pada 1987, ia mengajar di Universitas Gadjah Mada dengan fokus pada bidang ekonomi syariah.

Selain itu, antara 1985–1987 ia juga berperan sebagai Asisten Peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEB UI), lembaga yang didirikan oleh ekonom senior Soemitro Djojohadikusumo, ayah Presiden Prabowo Subianto.

Kiprah-nya semakin dikenal ketika ia aktif di Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Di organisasi ini, Anggito pernah menjabat di berbagai posisi, mulai dari Sekretaris Umum, Ketua I Bidang Organisasi, hingga Wakil Ketua Umum.

Selain itu, Anggito juga pernah berkarir di sektor swasta. Ia menjabat sebagai Komisaris Bank Lippo (2003–2008), kemudian menjadi Komisaris Telkom, Chief Economist BRI, sekaligus Komisaris BRI Syariah (2014–2017).

Baca juga: Purbaya pastikan Anggito tak lagi Wamenkeu usai jadi Ketua LPS

Dari sinilah namanya semakin diperhitungkan hingga akhirnya masuk ke dunia pemerintahan dengan memegang sejumlah posisi strategis, antara lain:

• Anggota Dewan Ekonomi Nasional (1999–2000)

• Staf Ahli Menteri Keuangan (2000–2003)

• Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu (2004–2010)

• Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag (2012–2014)

• Kepala Badan Pelaksana BPKH (2017–2022)

• Ketua Dewan Komisioner LPS (2025–2030)

Terpilih menjadi Ketua LPS mengusung program AKSARA

Anggito resmi ditetapkan sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan pada, Senin (22/9),

Dalam pemaparan-nya, ia menekankan pentingnya peran LPS dalam menjaga stabilitas sektor keuangan di tengah tantangan industri perbankan. "Tantangan masih cukup besar dari sisi kemampuan perbankan memperoleh laba, intermediasi perbankan maupun usaha-usaha lain," ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen, ia mengusung program bertajuk AKSARA yang terdiri dari enam misi utama:

1. Peningkatan kompetensi manajemen aset

2. Peningkatan kualitas SDM

3. Perluasan jangkauan media sosial

4. Efisiensi beban SDM per dana kelolaan

5. Peningkatan kegiatan sosial kemasyarakatan

6. Digitalisasi proses bisnis

Selain enam misi tersebut, Anggito juga menargetkan penurunan beban dana kelolaan per pegawai dari Rp425 miliar menjadi Rp400 miliar, mempercepat transformasi digital, serta menggandakan kegiatan sosial kemasyarakatan dalam lima tahun ke depan.

Baca juga: Profil Wamenkeu Anggito Abimanyu yang kini terpilih jadi Ketua LPS

Baca juga: Anggito siap tingkatkan kualitas SDM dan integritas di LPS

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |