Rupiah melemah karena ketegangan perdagangan AS-China meningkat

3 hours ago 4
Tiongkok mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara yang mempertimbangkan perjanjian perdagangan dengan AS yang dapat merugikan kepentingan Tiongkok

Jakarta (ANTARA) - Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi menganggap pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi peningkatan ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

“Tiongkok mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara yang mempertimbangkan perjanjian perdagangan dengan AS yang dapat merugikan kepentingan Tiongkok,” ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Kementerian Perdagangan China disebut menyatakan bahwa AS menggunakan tarif dan sanksi moneter untuk memaksa negara-negara membatasi perdagangan mereka dengan Negeri Tirai Bambu. China menilai tekanan dari AS tersebut merugikan kepentingannya, sehingga akan mendorong tindakan balasan.

“Peringatan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan dalam konflik perdagangan Tiongkok-AS yang sedang berlangsung, yang telah menyebabkan AS mengenakan tarif hingga 145 persen pada barang-barang Tiongkok, yang menyebabkan Tiongkok mengenakan bea masuk balasan (sebesar 125 persen),” ujar Ibrahim.

Di sisi lain, pasar khawatir terhadap kebijakan moneter AS pascaPresiden Donald Trump berencana merombak Federal Reserve (The Fed) dan memecat Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell. Hal ini disebabkan keinginan Trump untuk menurunkan suku bunga dengan mengatakan ekonomi AS dapat melambat apabila The Fed tak segera memangkas suku bunga.

Adapun Powell sendiri menilai Bank Sentral AS tak ada kecenderungan untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat dengan alasan kemungkinan tekanan inflasi dan ketidakpastian ekonomi yang berasal dari kebijakan tarif AS.

“Perkembangan ini telah memicu kekhawatiran tentang independensi Fed, yang mengirimkan riak ke pasar keuangan,” kata dia.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 53 poin atau 0,32 persen menjadi Rp16.860 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.807 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa sore juga melemah ke level Rp16.862 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.808 per dolar AS.

Baca juga: Ekonom proyeksikan suku bunga acuan BI masih akan ditahan

Baca juga: Ekonom: BI perlu tambah "dosis" stabilisasi dalam kebijakan moneter

Baca juga: BI: Modal asing keluar bersih Rp11,96 triliun pada 14-16 April 2025

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |