Manado (ANTARA) - Direktur LSM Rumah Ganeca Ivan Korompis mengatakan institusinya terus melakukan edukasi bagi masyarakat pesisir timur Minahasa, Sulawesi Utara, melindungi penyu.
"Pesisir pantai Minahasa potensial menjadi tempat peneluran penyu," kata Ivan di Manado, Rabu.
Dia mengatakan bentuk peningkatan kesadaran masyarakat melindungi penyu salah satunya dengan mengkampanyekan spesis penyu bukan untuk dikonsumsi yang diharapkan dapat meningkatkan populasi penyu di kawasan tersebut.
"Peningkatan kapasitas masyarakat mengidentifikasi jenis-jenis penyu yang bertelur di pesisir pantai dekat dengan permukiman mereka, terus dilakukan. Penyu akan hidup berdampingan dengan masyarakat, karena penyu bertelur dekat rumah warga," ujarnya.
Ivan optimistis, manakala upaya warga melindungi penyu berhasil, sementara populasi meningkat maka dapat menjadi salah satu objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Pasti masyarakat akan mendapatkan manfaat khusus wisata penyu," katanya.
Ivan menambahkan, saat ini upaya edukasi tinggal dilakukan beberapa orang karena secara kelembagaan mengalami kekurangan suntikan dana, beberapa personel bahkan harus membagi waktu melakukan edukasi dengan bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Meski tinggal beberapa orang, tapi upaya edukasi menjaga kelestarian penyu masih tetap berlangsung," ujarnya.
Edukasi warga menjaga kelestarian penyu masih dilakukan Rumah Ganeca di Desa Ranowangko (Kecamatan Kombi), Desa Karor (Kecamatan Lembean Timur) dan Desa Tumpaan (Kecamatan Kakas).
Ivan menjelaskan, di dunia ada tujuh spesies penyu, sementara kelima jenis yang ditemukan di pesisir pantai timur Minahasa tersebut yaitu penyu lekang, penyu hijau, penyu sisik, penyu tempayan, dan penyu belimbing.
Baca juga: KKP gandeng multi-pihak untuk lindungi penyu dan "cetacea"
Baca juga: Program Tiga Perisai PHE OSES lestarikan penyu sisik di Pulau Sabira
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.