Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang menyatakan asap dari gas air mata sempat masuk area fasilitas kesehatan saat demonstrasi berujung kericuhan di depan Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Malang Kota, Jumat (30/8) malam.
Kepala Sub Bagian Humas RSSA Malang Donny Iryan di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu, mengatakan meski terdampak, pelayanan di rumah sakit tersebut tak mengalami kendala.
"Gas air mata sempat masuk ke area namun alhamdullilah tidak ada yang terdampak langsung," kata dia.
RSSA Malang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Malang, di mana lokasinya di seberang Mapolresta Malang Kota.
Dia juga menyampaikan total 17 korban ditangani di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit tersebut.
Baca juga: MUI imbau anggota DPR RI tak menyinggung masyarakat ketika berbicara
Meski demikian, pihaknya belum memberikan keterangan apakah para korban semuanya berasal dari pihak massa aksi atau personel pengamanan unjuk rasa.
Namun, katanya, yang jelas dari total 17 pasien saat ini tersisa dua orang yang masih menjalani perawatan intensif pasca-demonstrasi tersebut.
"Pagi ini tinggal dua orang, satu orang masih observasi di IGD dan satu orang masuk rawat inap untuk perawatan selanjutnya," ucap dia.
Selain itu, Donny memastikan demonstrasi yang berujung ricuh itu tak memunculkan dampak kerusakan fasilitas RSSA.
"Tidak ada kerusakan imbas unjuk rasa," kata dia.
Demonstrasi di Kota Malang diselenggarakan sebagai bentuk solidaritas masyarakat, sekaligus merespons peristiwa tewasnya seorang pengendara ojek daring (ojol) akibat dilindas kendaraan taktis milik Brimob, saat aksi unjuk rasa di Jakarta,
Massa melakukan aksi di depan Mapolresta Malang Kota, sekitar pukul 18.30 WIB.
Unjuk rasa itu mulanya berjalan dengan damai. Kepala Polresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono didampingi jajarannya beberapa kali menemui massa aksi.
Kericuhan pecah sekitar pukul 21.58 WIB di mana saat itu beberapa orang tak dikenal tiba-tiba melemparkan botol air mineral, batu, membakar water barier dan spanduk, hingga mencoret dinding gerbang kantor kepolisian setempat.
Sekitar pukul 23.00 WIB petugas Brimob datang ke lokasi untuk menertibkan aksi kericuhan tersebut dengan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan pendemo.
Baca juga: Khofifah dengarkan aspirasi masyarakat dengan ajak masuk Grahadi
Baca juga: Gubernur imbau masyarakat menahan diri dan jaga Sulawesi Selatan
Baca juga: Wayan Koster minta polisi kawal aksi demo tak ciptakan ketegangan baru
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































