Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Yarsi menangani tujuh korban ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat.
"Ada enam orang yang masuk awal ke 'emergency' (gawat darurat) dan baru hadir satu lagi diantar oleh keluarganya," kata Direktur RS Yarsi dr Muhammadi di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan untuk yang enam orang tersebut, satu orang sedang menjalani operasi gawat darurat di bagian perut dan lima lagi dalam perawatan.
Sementara, satu orang yang baru datang ini kondisinya ringan.
"Total ada enam orang yang dalam perawatan observasi dan satu di kamar operasi sedang prosedur penanganan lukanya," kata dia.
Baca juga: Polisi sebut olah TKP di SMAN 72 Jakarta telah selesai
Ia mengatakan korban yang menjalani operasi itu terluka di bagian perut.
Sementara itu, sisanya enam orang mengalami luka masuk kategori "yellow zone" baik itu gangguan pendengaran maupun karena trauma.
Ia mengatakan para korban ini sudah ditemui keluarga dan mereka rata-rata pelajar kelas XI
"Semua dalam kondisi sadar dan satu orang itu akan dilanjutkan untuk operasi," kata dia
Pihaknya siap memberikan pelayanan baik gawat darurat, pusat trauma dan menyiapkan dokter untuk melakukan penanganan secara langsung.
Baca juga: Ketua MPR minta polisi segera ungkap motif ledakan di SMAN 72
"Jadi, yang kasus khusus tadi yang berat, yang 'red zone' (zona merah) itu langsung kita atasi. Teman-teman spesialis langsung turun juga ke lapangan dan ditangani secara komprehensif," kata dia.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budhi menjelaskan untuk perkembangan jumlah korban hingga saat ini adalah 54 orang siswa dengan rincian 27 dirawat di RS Islam Jakarta, enam dirawat di RS YARSI dan 21 orang siswa sudah diperbolehkan pulang.
"Kemudian saat kami tinjau terkait luka apa saja yang dialami para korban yaitu luka-luka lecet dan pendengaran terganggu," katanya.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan seluruh biaya rumah sakit korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara akan ditanggung oleh Pemprov DKI.
“Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemprov di mana saja rumah sakitnya,” kata Pramono.
Baca juga: Polisi sebut senjata di lokasi ledakan adalah mainan
Ia mengatakan langkah ini sebagai bentuk pemerintah provinsi hadir dengan menanggung seluruh biaya perawatan korban di rumah sakit.
“Semua akan menjadi tanggungjawab kami,” kata dia.
Dirinya telah meminta Kepala Dinas Pendidikan, Kepada Dinas Kesehatan dan Wali Kota untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Untuk pelaku dan penyebab itu merupakan kewenangan kepolisian,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































