Round-up: Gelombang aksi berujung anarki dari Jakarta hingga daerah

2 months ago 31
Saya sudah perintahkan agar insiden tadi malam diusut secara tuntas dan transparan serta petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab

Jakarta (ANTARA) - Bangsa Indonesia menyaksikan rangkaian aksi demonstrasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat sejak 25 Agustus 2025. Aksi yang awalnya meledak di Jakarta ini kemudian meluas ke sejumlah kota besar seperti Surabaya, Bandung, Makassar, Solo, dan Yogyakarta.

Berikut rangkaian kejadian yang direkam media hingga Sabtu (30/8).

Pada Senin (25/8), ribuan orang dari berbagai latar belakang memadati kawasan Gedung DPR/MPR RI di Jakarta. Massa demonstran mengusung beberapa tuntutan, di antaranya transparansi dan pemangkasan tunjangan DPR, reformasi etika dan akuntabilitas lembaga legislatif, serta penolakan terhadap sejumlah RUU kontroversial.

Ketegangan meningkat saat aparat menahan massa tambahan di bawah flyover Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat. Bentrokan pun mulai terjadi antara aparat dan demonstran.

Aksi di Jakarta ini terus berlanjut dan melebar ke berbagai titik hingga mengakibatkan penutupan sejumlah ruas jalan dan penghentian operasional transportasi umum di wilayah terdampak. Ratusan pendemo ditahan polisi, sebagian di antaranya adalah anak-anak di bawah umur.

Pada Kamis (28/8) seorang pengemudi ojek online tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat demonstrasi berlangsung. Peristiwa yang terekam kamera warga ini makin menyulut amarah masyarakat.

Tuntutan pun mulai terfokus pada investigasi kematian pengemudi ojek online yang bernama Affan Kurniawan tersebut.

Ribuan orang bertahan sejak Kamis malam di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat dan melanjutkan aksi hingga Jumat (29/8). Aparat keamanan sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, namun mereka tetap bertahan.

Setelah shalat Jumat, Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) memulai aksi resmi di depan Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman. Titik kumpul bertema “Tanya Brimob” menjadi simbol tuntutan terhadap institusi Polri.

Kembali, bentrok antara massa dan aparat keamanan yang mengamankan jalannya demonstrasi tak terhindarkan. Massa menerobos barikade TNI dan melemparkan petasan, batu, serta bom molotov ke arah aparat. Sementara aparat menembakkan gas air mata secara masif.

Beberapa mobil yang diparkir di depan Mako Brimob dibakar massa. Hingga sore, kerusuhan meluas ke beberapa titik di Jakarta.

Tuntutan demonstran pun mulai terfokus pada investigasi atas kematian Affan Kurniawan. Mereka juga menuntut reformasi institusi Polri dan evaluasi penggunaan kekuatan aparat.

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim menyatakan bahwa kasus penabrakan oleh aparat dengan kendaraan taktis Brimob akan ditangani secara cepat dan transparan dengan melibatkan Propam dan Korps Brimob.

Sementara Pemerintah mengimbau agar aksi dilakukan secara damai dan tidak merusak fasilitas publik.

Demonstrasi yang diwarnai aksi kekerasan meluas ke beberapa kota besar di antaranya Bandung di Jawa Barat, Surabaya (Jawa Timur), Makassar (Sulawesi Selatan), Yogyakarta dan Solo (Jawa Tengah) pada Jumat.

Baca juga: Imbas demo, layanan Transjakarta belum dapat beroperasi

Baca juga: Farhan: Lima bangunan di Bandung rusak berat dibakar pendemo

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |