Pemkab Bekasi luncurkan Ali Topan tekan pemborosan pangan

3 hours ago 5
Setiap orang menyumbang hampir satu kuintal makanan terbuang setiap tahun sementara masih banyak masyarakat yang mengalami kerawanan pangan

Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat resmi meluncurkan program 'Ali Topan Bekasi', sebuah gerakan inisiatif selamatkan pangan yang bertujuan untuk menekan pemborosan pangan di masyarakat daerah itu.

Asisten Daerah (Asda) II pada Setda Kabupaten Bekasi Iwan Ridwan di Cikarang, Kamis, menyatakan, program ini berangkat dari sorotan persoalan serius terkait limbah makanan atau food waste yang harus segera ditangani secara lintas sektor.

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, Indonesia menghasilkan limbah makanan sebanyak 23 hingga 48 juta ton per tahun selama periode 2000-2019 atau setara dengan 184 kilogram per kapita.

"Setiap orang menyumbang hampir satu kuintal makanan terbuang setiap tahun sementara masih banyak masyarakat yang mengalami kerawanan pangan," katanya.

Iwan mengaku kondisi serupa terjadi di Kabupaten Bekasi yang memiliki populasi besar dan sejumlah industri makanan sehingga berpotensi menyumbang jumlah limbah makanan secara signifikan.

Ali Topan Bekasi ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mengubah perilaku masyarakat dan memanfaatkan pangan berlebih untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Gerakan ini mengadopsi pendekatan pentahelix yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, media dan komunitas serta semua elemen penyelamatan pangan dengan tujuan utama mencapai zero food loss and waste.

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Iman Santoso menjelaskan Pemkab Bekasi telah mengeluarkan Surat Edaran Bupati Bekasi nomor: 500.1.2.3/S.E-38/DKP/2025 yang menjadi dasar hukum pelaksanaan gerakan ini.

"Surat edaran ini akan digunakan untuk menyebarkan gerakan ke seluruh wilayah Kabupaten Bekasi, bekerja sama dengan Diskominfosantik untuk memperluas sosialisasi kepada publik," katanya.

Ia juga menekankan program ini bukan sekadar seremoni melainkan langkah sistemik yang melibatkan edukasi masyarakat untuk menghentikan pemborosan pangan.

Pihaknya bekerja sama dengan FOI Bekasi Raya untuk mendistribusikan makanan berlebih ke daerah-daerah berstatus rawan pangan sebagai upaya menguatkan gizi masyarakat yang membutuhkan.

"Ali Topan Bekasi diharapkan dapat memberikan dampak nyata, mulai dari penyelamatan pangan, penguatan gizi hingga mendorong peran aktif semua pihak," ucapnya.

Dengan diluncurkan program 'Ali Topan Bekasi', diharapkan akan tercipta perubahan signifikan terhadap perilaku masyarakat dan pemangku kepentingan terkait dalam mengelola pangan secara lebih bijak.

Gerakan ini bukan hanya tentang mengurangi pemborosan makanan melainkan juga memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha dan komunitas, Pemkab Bekasi menegaskan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih peduli terhadap isu pangan sekaligus memperkuat gizi bagi masyarakat di wilayah rawan pangan.

"Ali Topan Bekasi menjadi langkah nyata yang diharapkan mampu menciptakan solusi berkelanjutan dalam menghadapi tantangan pangan di masa depan," kata dia.

Baca juga: Kembuhung, kearifan lokal kurangi limbah makanan

Baca juga: NFA: Perlu kolaborasi lintas sektor untuk penanganan limbah pangan

Baca juga: Badan Pangan Nasional apresiasi program Sarinah Bebas Food Waste

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |