Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan rencana renovasi Pasar Baru, Jakarta Pusat, tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pramono mengatakan, dana renovasi Pasar Baru sudah tersedia berkat pola kerja sama pemerintah dengan pihak swasta.
“Sebagai Gubernur saya sudah cari dana untuk segera dibangun di Pasar Baru. Tidak kita bangun melalui APBD. Dananya sudah ada,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat.
Pramono menegaskan, renovasi Pasar Baru akan menjadi salah satu contoh konkret bahwa pembangunan di Jakarta tidak hanya bergantung pada APBD.
Baca juga: Pasar Baru segera direvitalisasi besar-besaran
Pramono menyebutkan pola kerja sama dengan pihak ketiga melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) ataupun mekanisme pendanaan kreatif lainnya akan semakin diperluas.
Selain Pasar Baru, Pramono juga memastikan revitalisasi berbagai ruang publik lain akan terus berjalan.
Pramono mencontohkan proyek penggabungan tiga taman di Jakarta Selatan, yaitu Taman Ayodhya, Taman Langsat, dan Taman Leuser, yang akan dijadikan ruang terbuka hijau baru seluas 6,5 hektare.
Baca juga: Ini alasan Pram banyak buka taman dan fasilitas olahraga di Jakarta
Sebelumnya, Pramono menegaskan komitmennya untuk melakukan revitalisasi besar-besaran di kawasan Pasar Baru, seperti kawasan Blok M.
"Setelah Blok M berhasil kita benahi dan kini ramai kembali, giliran Pasar Baru yang akan kita revitalisasi. Tempat ini akan kita jadikan simbol baru bagi masyarakat Jakarta," kata Pramono.
Kondisi Pasar Baru saat ini masih menunjukkan kesan zaman dulu (jadul) dan belum tertata dengan baik dari hiasan visual hingga infrastruktur pendukung.
Pramono pun menyoroti pentingnya penataan secara menyeluruh, termasuk aspek transportasi, parkir, hingga kebersihan sungai yang mengalir di kawasan tersebut.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.