MRT Lebak Bulus-Serpong Bangkitkan Ekonomi dan Permudah Mobilitas Warga

2 hours ago 2

Banten (ANTARA) – Pembangunan moda raya terpadu (MRT) trase North-South Line Extension akan membawa sejumlah manfaat bagi warga Provinsi Banten dan DKI Jakarta. Gubernur Banten Andra Soni menilai hadirnya proyek MRT ke wilayah Banten dan sekitarnya ini sebagai bagian dari upaya membangun peradaban. Hal tersebut merujuk pada populasi dua provinsi, Banten dan DKI Jakarta, yang saling terkait.

“Kita ketahui bersama bahwa populasi penduduk di Banten itu sama dengan populasi penduduk Jakarta. Kemudian juga mobilisasi antara warga Jakarta dan warga Banten sangat tinggi, sangat padat sekali dan kami meyakini bahwa jalur ini atau dengan adanya MRT maka pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pasti akan terdorong,” kata Andra saat dijumpai media di Serang, Banten.

Sebelumnya pada Maret 2025, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengatakan perpanjangan jalur MRT dari Jakarta sangat penting bagi warga yang ada di daerahnya. Ia menyebut ada sekitar 70% dari 1,5 juta penduduk Tangerang Selatan telah melakukan aktivitas hilir mudik ke Jakarta. Terkait skema pembiayaan, Pilar menyebut ada berbagai opsi pilihan yang dilakukan. Mulai dari skema G to G (government-to-government) loan seperti pembangunan jalur MRT Jakarta yang sudah terbangun, lalu skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha), hingga skema swasta murni dan pembiayaan alternatif lainnya.

Untuk mewujudkan ketersediaan fasilitas transportasi publik massal di Provinsi Banten, sejauh ini Pemprov Banten terus melakukan koordinasi dengan banyak pihak, termasuk di antaranya untuk pelaksanaan studi kelayakan atau feasibility study (FS) rute MRT trase North-South Line Extension atau dari Lebak Bulus menuju Serpong.

“Alhamdulillah belum lama ini ada MoU antara MRT dan Sinar Mas Land terkait dengan pelaksanaan FS untuk rute MRT Lebak Bulus-Serpong. Kita sebagai pemerintah Provinsi Banten mendukung karena FS ini akan mengkaji studi kelayakan terkait dengan banyak hal,” ujar Andra.

Andra mengatakan rapat koordinasi yang dilakukan terkait persiapan pembangunan MRT itu sudah dilakukan dengan pihak perkeretaapian (KAI), Kementerian Perhubungan, Dirut MRT dan juga seluruh kepala daerah di Tangerang Raya yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Di antara hal penting dari pelaksanaan feasibility study ini, Andra menyebutkan perhatian ditujukan pada kesiapan aspek kelembagaan, finansial dan beberapa hal penting lainnya. Ia juga menegaskan dukungan dari pemerintah Provinsi Banten untuk memastikan hadirnya MRT ini dapat terwujud.

Ia yakin dengan adanya MRT di wilayah Banten dan berbatasan dengan Jakarta akan mempermudah mobilisasi warga Banten ke wilayah Jakarta dan sebaliknya. “Kami meyakini bahwa moda ini akan mengurai kemacetan,” katanya.

Andra juga menjelaskan pembangunan MRT ini sesungguhnya sudah menjadi agenda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Untuk itu, kata dia, sebagai wilayah yang direncanakan untuk bisa dibangun MRT pihaknya akan berusaha maksimal sesuai kemampuan dalam mendorong terlaksananya pembangunan dengan baik.

“Kita yakin bahwa ini belum bisa dieksekusi dalam waktu dekat dan ada beberapa tahapan. Tapi apa yang telah dilakukan MRT dan kemudian perhubungan dengan banyak pihak, tentunya ini hal yang baik,” ujarnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |