Jakarta (ANTARA) - Buku berjudul "Citra Tiongkok di Mata Indonesia" karya akademisi asal Indonesia Santi Ding resmi diluncurkan dalam pameran buku Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025 di Jakarta pada Rabu (24/9).
Buku tersebut mengulas tentang perkembangan hubungan masyarakat kedua negara dalam beberapa dekade terakhir yang disebutkan telah mengalami peningkatan signifikan.
Santi, yang tinggal di China sejak 2009 untuk menyelesaikan pendidikan S1-S3, mengatakan buku ini secara spesifik menjabarkan hubungan antarmasyarakat (people-to-people) kedua negara yang kian erat khususnya sejak 1998 hingga 2023.
"Saat saya belajar di China, saya sadar ternyata banyak warga China yang tidak mengetahui soal Indonesia, begitu juga sebaliknya," ujarnya.
Realitas itu yang melandasi Santi untuk menyusun disertasi tentang perkembangan hubungan antarmasyarakat kedua negara, yang kemudian dari disertasi itu diubah menjadi buku.
Beberapa bagian buku ini juga menyoroti peran penting komunitas Tionghoa lokal dalam hal pertukaran budaya, misalnya meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap budaya China.
Santi berharap, kehadiran buku ini dapat berkontribusi memperkaya literatur tentang hubungan antarmasyarakat kedua bangsa yang menurutnya saat ini masih minim.
Acara tersebut juga dihadiri oleh General Manager Renmin University Press Li Kailong. Dia mengatakan bahwa peluncuran buku ini menjadi salah satu hasil nyata dari hubungan diplomatik kedua negara yang kini memasuki usia 75 tahun.
"Kami berharap buku ini menjadi jembatan yang menghubungkan hati dan jiwa masyarakat kedua bangsa, sehingga diharapkan ke depannya dapat mempererat persahabatan masyarakat kedua negara," ujarnya.
Versi Bahasa Indonesia dari buku ini diterbitkan oleh Intrans Publishing, sementara versi Bahasa Inggrisnya diterbitkan oleh Renmin University Press. Buku ini sudah tersedia dan dapat dipesan secara daring melalui situs web Intrans Publishing.
Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.