Pembiayaan Waste to Energy Danantara dinilai mampu atasi isu sampah

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa berpendapat keputusan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berinvestasi dalam konversi sampah menjadi energi atau Waste to Energy (WTE) berkontribusi dalam mengatasi isu sampah.

“Dalam Waste to Energy perlu dipikirkan sisi dari mulai pengolahan sampah tersebut hingga jadi energi, lalu siapa yang berminat untuk membelinya, mengambilnya. Dari hulu ke hilir, inilah yang memerlukan biaya besar,” ujar Fabby dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Fabby menyebut ada dua aspek yang menjadi kendala soal sampah, yakni keterbatasan ketersediaan lahan pembuangan dan dampak buruk terhadap kesehatan.

Oleh sebab itu, inovasi pengolahan sampah menjadi sumber energi dianggap sebagai keputusan yang tepat dan berdampak baik.

Fabby menuturkan rencana kebijakan pemerintah saat ini dengan menggerakkan Danantara Indonesia untuk menstimulus pembiayaan Waste to Energy dapat membuat pengawasan terhadap pelaksanaan program ini menjadi lebih sistematis dan bisa dipertanggungjawabkan.

“Sedangkan prospek penerapan pengolahan sampah jadi sumber energi di kota-kota di Indonesia rasanya cukup potensial dan siap melaksanakannya,” kata Fabby.

Fungsi koordinatif Danantara diyakini dapat menyatukan pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta agar pelaksanaan program berjalan sistematis, transparan, dan berkelanjutan.

Peran tersebut dianggap penting untuk memastikan proyek Waste to Energy tidak terhambat oleh kendala pembiayaan, pasokan sampah, maupun risiko pencemaran. Jika koordinasi ini konsisten, program diyakini bisa membantu Indonesia mengatasi krisis sampah sekaligus mendukung transisi energi menuju Net Zero Emission 2060.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menginstruksikan percepatan penanganan sampah melalui skema hulu seperti tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (TPS-3R) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), serta hilir seperti Waste to Energy (WTE) dan Refuse-derived Fuel (RDF), dengan melibatkan pemerintah daerah sesuai UU Nomor 18 Tahun 2008.

Menteri Investasi Rosan Roeslani menyatakan Danantara siap berinvestasi bersama swasta dalam proyek WTE, memperkuat kolaborasi pemerintah dan sektor swasta untuk penyelesaian persoalan sampah nasional.

Baca juga: Bahlil: Proyek waste to energy tunggu rekomendasi Danantara

Baca juga: Danantara: "Waste to Energy" untuk atasi masalah sampah perkotaan

Baca juga: Indoplas investasi Rp2,6 triliun bangun pengolahan sampah jadi listrik

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |