Makassar (ANTARA) - Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Prof Dr Hambali Thalib SH MH, menyerukan reformasi Polri yang humanis dan berkeadilan sehingga mendapat simpati dan kepercayaan rakyat.
Prof Hambali di Makassar, Rabu, mendorong Polri melakukan evaluasi Standard Operating Procedure (SOP) dan meningkatkan kapasitas personel dalam menangani unjuk rasa sesuai dengan nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) dan standar kepolisian modern.
“Reformasi kepolisian dengan pendekatan persuasif, humanis, dan berkeadilan adalah agenda mendesak. Kita mendambakan Polri yang menunjukkan jati diri sebagai polisi sipil yang dekat dan dicintai rakyat, sebagaimana amanat reformasi 1998,” ujarnya.
Guru Besar Hukum Pidana UMI ini juga menyerukan agar Polri terus memperkuat peran sebagai penjaga hukum, pelindung masyarakat, dan perekat persatuan bangsa.
Baca juga: Soal reformasi Polri, Kompolnas ingatkan instrumen digital-pengawasan
Dengan demikian, Polri akan semakin dipercaya publik dan berkontribusi nyata dalam membangun demokrasi yang sehat, damai, dan bermartabat.
Dalam kesempatan ini, Rektor UMI turut menyampaikan apresiasi tinggi kepada Polri atas kesigapan, ketegasan, dan kesabaran dalam menangani dinamika sosial yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Menurut dia, aspirasi rakyat yang disuarakan mahasiswa, buruh, pengemudi ojek online, dan pelajar merupakan bagian dari demokrasi yang dijamin konstitusi.
Namun, kata dia, adanya kelompok tidak bertanggung jawab yang menunggangi gerakan tersebut hingga menimbulkan tindakan anarkis yang merugikan masyarakat bahkan menelan korban jiwa.
“Aspirasi rakyat adalah bagian dari kehidupan demokrasi. Tetapi tindakan anarkis jelas tidak mencerminkan semangat demokrasi dan tidak dapat dibenarkan oleh hukum,” ujar Prof Hambali.
Baca juga: Lemkapi sambut baik reformasi Polri untuk peningkatan kinerja
Lebih lanjut, Prof Hambali menilai langkah Polri mengungkap aktor-aktor di balik kerusuhan merupakan bentuk tanggung jawab negara menegakkan hukum, sekaligus menjaga agar suara rakyat yang murni tidak ternodai oleh kepentingan destruktif.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.