Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) Victor Irianto Napitupulu berpendapat keberadaan Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan d Jakarta Utara merupakan solusi untuk mengatasi persoalan sampah di Jakarta.
Victor dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan, dengan semakin melebihi kapasitasnya (overload) sampah di TPST Bantar Gebang, maka diperlukan solusi untuk mengatasi persoalan sampah di Jakarta yang mencapai sekitar 7.000 ton per hari.
"RDF Rorotan sebagai fasilitas pengelolaan sampah di perkotaan bisa menjadi solusi untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPST Bantar Gebang," ujarnya.
Karena itu, pihaknya menggelar "Forum Group Discussion" (FGD) bertema "RDF Plant Tutup atau Dilanjutkan?" yang digelar di Jakarta, Kamis (10/7).
Baca juga: Warga Rorotan dinilai pahami pentingnya RDF atasi persoalan sampah
Diskusi itu menjadi penting untuk memastikan kelanjutan operasional RDF Rorotan yang sudah dibangun dengan nilai anggaran mencapai Rp1,28 triliun.
"Dalam diskusi ini kami juga menghadirkan perwakilan warga dari Kelurahan Rorotan dan Jakarta Garden City (JGC) untuk menyerap langsung aspirasi mereka," kata Victor.
Menurut dia, persoalan yang terjadi terkait RDF Rorotan pasti ada solusi. Untuk itu, aspirasi warga perlu mendapatkan perhatian, tetapi.jangan sampai RDF Rorotan yang sudah dibangun dengan anggaran besar menjadi mubazir.
"RDF ini sangat diperlukan. Saya menginginkan ke depan, biaya pembangunan RDF di wilayah kota lain di Jakarta bisa dioptimalkan," katanya.
Namun jangan sampai ada kendala operasional lagi. "Biar operasional RDF Rorotan ini menjadi standar dan percontohan nasional," katanya.
Baca juga: Pramono targetkan proses komisioning RDF Rorotan selesai bulan depan
Staf Khusus (Stafsus) Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan, Firdaus Ali mengatakan, RDF Rorotan yang sebelumnya mendapatkan protes dari warga karena menimbulkan bau mulai beroperasi kembali pada 22 Agustus dan beroperasi penuh pada September 2025.
Firdaus optimistis keberadaan RDF Rorotan bakal mendunia. "Pemprov Jakarta juga akan bangun 4 RDF lainnya di empat kota," tuturnya.
Dia memaparkan bahwa Jakarta saat ini sudah masuk kategori darurat sampah. Timbunan sampah di Jakarta sekitar 7.000 ton dan dalam tiga hari bisa setinggi Candi Borobudur.
"Tumpukan sampah di Bantar Gebang saat ini sudah mencapai 56 juta ton," katanya.
Baca juga: Pram ingin RDF Rorotan sempurna sebelum resmi beroperasi
Firdaus selaku Koordinator Stafsus Gubernur menyesalkan ketidakhadiran Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta Asep Kuswanto pada forum diskusi yang sangat erat kaitannya dengan dinas yang dipimpinnya.
"Saya mau panggil Pak Asep, ingin tahu apa penyebabnya, dia tidak hadir," tegasnya
Ketua RW 08, Kelurahan Rorotan, Ahmad Fauzi sebagai perwakilan warga meminta agar RDF Rorotan dilanjutkan karena banyak warganya yang menunggu bisa bekerja di tempat tersebut.
"Selama ini banyak warga kami yang bekerja sebagai buruh pabrik di Cikarang, Bekasi dan lainnya, tidak bertahan lama karena kontrak kerja habis," katanya.
Dengan hadirnya RDF Rorotan diharapkan dapat menyerap lapangan kerja sekaligus mendorong peningkatan UMKM.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.