Raffi Ahmad ingatkan pesantren melek digital

1 day ago 5
Saya selalu bilang ke generasi muda, ilmu pendidikan itu penting tapi saya juga bilang ke anak saya, istri ilmu kehidupan itu yang diajarkan agama, dengan sopan santun

Kediri (ANTARA) - Utusan Khusus Presiden RI, Raffi Ahmad mengajak pesantren untuk melek digital, sehingga berbagai kebaikan pesantren terinformasikan ke masyarakat luas.

Raffi mengaku senang karena banyak anak muda belajar di pesantren, sebab yang paling penting bagi anak muda adalah belajar termasuk belajar agama dengan cinta.

"Saya selalu bilang ke generasi muda, ilmu pendidikan itu penting tapi saya juga bilang ke anak saya, istri ilmu kehidupan itu yang diajarkan agama, dengan sopan santun. Agama nomor satu dan ada di pesantren," katanya dalam keterangannya di Kediri, Kamis.

Ia menambahkan, di pesantren ada santri yang juga cikal bakal dan merupakan generasi penerus di masa datang. Mereka akan menjadi gus, ning, kiai dan insyaallah presiden, bisa menjadi penerus pemimpin.

Baca juga: Wamenekraf tekankan pentingnya kuasai bahasa dunia digital

Dirinya juga menambahkan, dalam agama harus saling mencintai, toleransi. Dalam seluruh agama diajarkan tentang kebaikan.

Ia mengatakan, perkembangan zaman juga terus terjadi. Saat ini adalah zamannya media sosial seperti Tik Tok, dan lainnya.

Dirinya mencontohkan kegiatan yang mengundang kebaikan dan viral di media sosial, yakni kegiatan membersihkan masjid yang dilakukan oleh seorang pemuda hingga yang bersangkutan diundang naik haji secara langsung oleh Raja Arab Saudi.

"Itu luar biasa. Dari viralnya teman-teman, dari media sosial, ada televisi. Jika waktunya belajar 100 persen kita belajar, tapi kalau waktunya lagi santai bisa viralkan kebaikan," ujar dia.

Menurut dia, lintas generasi itu penting, sehingga ketika diviralkan tentang kebaikan adalah positif.

Ia pun berharap agar pesantren juga lebih mau dan adaptif dengan media sosial. Di pesantren dilatih ilmu agama dan bisa berbagi ilmu kebaikan dengan konten yang bermanfaat.

"Saya selalu bilang, sepintar-pintarnya orang kalau jadi pemimpin, jika pintar otaknya saja, sedangkan agama tidak kuat, tidak akan jadi apa-apa. Makanya pesantren harus maju," kata Raffi.

Baca juga: Siswa SDN di Kota Madiun belajar coding tingkatkan kemampuan digital

Sementara itu, panitia acara KH Zahrul Azhar Asumta atau yang akrab disapa Gus Hans mengatakan kegiatan ini adalah pertemuan para kiai untuk menggaungkan "Gerakan Nasional Ayo Mondok". Di kegiatan ini dikemas dengan Muhalaqoh (Muhasabah dan Halaqoh).

"Ini paket komplit. Ada muhasabah yang mengakui kesalahan yang harus diperbaiki. Kami halaqoh mencari jalan keluar, maka bagi kami media penting, karena media juga mitra kami. Pesantren yang kami harapkan melalui tangan dingin teman-teman bisa menyampaikan pesantren yang sebenarnya baik," kata dia.

Gerakan Nasional Ayo Mondok ini merupakan sosialisasi tentang pesantren dan mengajak ke publik bahwa pesantren adalah pilihan utama untuk mendidik mereka sesuai karakter bangsa.

Pihaknya juga berharap pesantren agar lebih melek digital dan menjadi pelaku digital itu sendiri.

"Kalau media digital orang pesantren, mereka tidak akan mungkin tega menginformasikan sesuatu yang tidak benar. Dan menyampaikan informasi yang dia tahu. Jadi, transformasi pemahaman, kami transfer pengetahuan tentang bagaimana pesantren itu paham tentang digital," kata dia.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (28/5) ini diikuti ratusan pengasuh pesantren dari seluruh pondok pesantren di Jawa Timur. Kegiatan itu berlangsung di Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan, Kota Kediri.

Baca juga: Mengajak anak muda melek digital mengawal pilkada

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |