Putin ingin akhiri perang Rusia-Ukraina, kata Trump

1 month ago 15
Biden mempermalukan bangsa kita. Benar-benar memalukan.

Istanbul (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump mengaku telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin lewat telepon untuk membahas upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina, New York Post melaporkan.

Kepada media AS itu pada Jumat (7/2), Trump menolak menyebutkan berapa kali dia berbicara dengan Putin tetapi bersikeras bahwa Presiden Rusia itu sangat ingin mengakhiri konflik bersenjata itu.

"Dia ingin berhenti melihat kematian," kata Trump. "Semua yang tewas itu, anak-anak muda... Mereka seperti anak-anak Anda, dua juta jumlahnya dan (tewas) sia-sia."

Dia menilai bahwa perang yang telah memasuki tahun ketiga itu "tidak akan pernah terjadi" jika dia menjadi Presiden AS pada 2022.

Membandingkan kebijakan luar negeri pendahulunya, Joe Biden, Trump berkata, "Biden mempermalukan bangsa kita. Benar-benar memalukan."

Trump mengatakan dia memiliki rencana konkret untuk mengakhiri perang tersebut.

"Saya harap (perang) ini cepat (berakhir). Setiap hari korban jiwa berjatuhan. Perang ini sangat buruk di Ukraina. Saya ingin menghentikan hal terkutuk ini."

Trump, yang berbicara di dalam pesawat kepresidenan Air Force One, mendesak dilakukannya perundingan diplomatik.

"Mari kita mulai pertemuan-pertemuan ini. Mereka (Rusia dan Ukraina) ingin bertemu," kata dia.

Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan kepada pers di Moskow pada Minggu (9/2) bahwa dia "tidak dapat mengonfirmasi atau membantah" laporan Post itu.

Dia mengatakan bahwa komunikasi antara Rusia dan AS dilakukan melalui saluran-saluran yang berbeda.

"Dengan banyaknya komunikasi ini, saya pribadi mungkin tidak mengetahui sesuatu, tidak memahami sesuatu," kata Peskov.

'Tidak seorang pun ingin mati'

Wakil Presiden AS JD Vance dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Konferensi Keamanan Munich pekan depan.

Trump mengusulkan kesepakatan senilai 500 juta dolar (sekitar Rp8,2 triliun) dengan Ukraina.

Dengan kesepakatan itu, AS akan mendapatkan pasokan mineral dan gas tanah jarang dari Ukraina. Sebaliknya, Ukraina akan mendapatkan jaminan keamanan jika perjanjian damai dengan Rusia tercapai.

Terkait Iran, Trump mengisyaratkan bahwa AS terbuka bagi perjanjian non-nuklir dan lebih memilih negosiasi ketimbang aksi militer.

"Saya ingin kesepakatan non-nuklir dengan Iran. Saya lebih suka itu daripada mengebomnya habis-habisan. ... Mereka tidak ingin mati. Tidak seorang pun ingin mati," kata dia.

Menurut Trump, kesepakatan seperti itu dapat mencegah aksi militer Israel ke Iran.

"Jika kita membuat kesepakatan, Israel tidak akan membombardir mereka," katanya.

Namun, Trump masih belum menjelaskan secara terperinci tentang kemungkinan negosiasi dengan Iran.

"Di satu sisi, saya tidak suka memberi tahu Anda apa yang akan saya katakan kepada mereka. Anda tahu, itu tidak baik," kata dia.

"Saya akan memberi tahu mereka saya akan membuat kesepakatan," kata Trump, menambahkan.

Dia menolak menyebutkan konsesi apa yang mungkin dia tawarkan kepada Iran.

"Saya tidak bisa mengatakan karena itu terlalu buruk. Saya tidak akan membombardir mereka," kata Trump.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Trump: Ukraina harus sediakan logam tanah jarang sebagai imbalan
Baca juga: Trump desak Rusia akhiri perang di Ukraina, ancam berikan sanksi

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |