Jakarta (ANTARA) - Setiap hari, tubuh kita terpapar berbagai zat berbahaya dari makanan, udara, hingga produk yang digunakan.
Tanpa disadari, sisa metabolisme, zat kimia dari makanan olahan dan polusi lingkungan dapat menumpuk di dalam tubuh. Jika zat kimia itu tidak dikeluarkan, racun ini bisa berdampak negatif terhadap kesehatan dan dapat menyebabkan kelelahan, lesu, sakit kepala hingga gangguan kulit.
Puasa dikenal sebagai salah satu cara alami untuk membantu tubuh membersihkan diri. Dengan tidak mengonsumsi makanan selama beberapa jam, tubuh mengaktifkan mekanisme perbaikan dan pembuangan zat-zat beracun secara lebih optimal. Proses ini disebut detoksifikasi alami. Namun, bagaimana sebenarnya puasa membantu mengeluarkan racun dari tubuh? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Cara tingkatkan kualitas tidur saat puasa agar tetap berenergi
Puasa dan peranannya dalam detoksifikasi
Puasa berkontribusi dalam membersihkan tubuh dengan beberapa mekanisme berikut:
1. Mengurangi beban pencernaan
Saat tubuh tidak menerima asupan makanan, sistem pencernaan dapat beristirahat dan fokus pada pembuangan zat beracun yang telah menumpuk.
2. Meningkatkan pembakaran lemak
Selama berpuasa, tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi. Proses ini membantu mengurangi lemak berlebih sekaligus membuang toksin yang tersimpan di dalamnya.
3. Mempercepat pembuangan racun
Saat tubuh membakar lemak, proses ini menghasilkan keton yang merangsang pembuangan racun melalui urine dan keringat, sehingga membantu membersihkan tubuh dari zat berbahaya.
Baca juga: Berbuka dengan gorengan? Ini dampaknya bagi kesehatan
4. Mendukung regenerasi sel
Puasa juga dapat merangsang autophagy, yaitu proses di mana sel-sel tubuh membuang komponen yang rusak dan memperbaharui diri, sehingga mempercepat peremajaan sel dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Rekomendasi makanan untuk mendukung detoksifikasi saat puasa
Agar proses detoksifikasi berlangsung lebih optimal, penting untuk mengonsumsi makanan yang mendukung pembuangan racun dari tubuh, seperti:
- Bayam: Membantu meningkatkan metabolisme dan memperkuat sistem imun.
- Teh Hijau: Kaya antioksidan yang efektif dalam menghilangkan racun.
- Brokoli: Mengandung antioksidan tinggi yang membantu regenerasi sel dan menjaga organ vital.
- Bawang putih: Kaya akan allicin yang dapat melawan berbagai penyakit.
- Alpukat: Mengandung asam lemak omega-3 yang membantu melancarkan sistem pencernaan.
- Nanas: Mengandung enzim bromelain yang baik untuk pencernaan.
Selama puasa, sistem pencernaan mendapat waktu istirahat yang cukup, memungkinkan tubuh untuk lebih fokus dalam mengeluarkan racun. Organ seperti hati, pankreas, lambung, dan usus bekerja lebih efektif setelah beristirahat, membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dengan mengonsumsi makanan yang mendukung proses detoksifikasi, manfaat puasa bagi tubuh bisa lebih maksimal, membuat tubuh lebih segar dan bertenaga saat menjalani ibadah puasa.
Baca juga: Sering haus berlebih saat puasa? Ikuti cara ini agar tetap terhidrasi
Baca juga: Berpuasa dapat meningkatkan kesehatan kulit dan memperlambat penuaan
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025