Pemkab Sleman susun perencanaan pembangunan TPST Moyudan

3 hours ago 2
setiap TPST sebenarnya bisa mengolah sampah hingga 90 ton per hari

Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyusun rencana detail teknis pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu di Kapanewon Moyudan untuk mengurai persoalan sampah di wilayah itu.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sleman Dwi Ananta Sudibyo di Sleman, Selasa, mengatakan saat ini, di Sleman memiliki tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dan dua di antaranya sudah beroperasi, satu masih dalam tahap penyelesaian.

"Persoalan sampah di Sleman cukup komplek, sehingga salah satu cara mengatasinya, yakni membangun TPST baru. Pada 2025 ada penambahan TPST yang berlokasi di Kapanewon Moyudan," kata Dwi Ananta.

Ia mengatakan ada 320 ton sampah Kabupaten Sleman yang dikirim ke TPA Piyungan setiap hari sebelum ada kebijakan desentralisasi. Sehingga, pemerintah kabupaten setidaknya bisa mengolah sampah dengan jumlah yang sama.

Pengelolaan sampah harus lebih mapan, sehingga Pemkab Sleman berupaya mencari lokasi untuk menjadi TPST. Pada 2024, dibangun TPST di Donokerto, Kapanewon Turi, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian.

"Pada 2025 ini, Pemkab Sleman membangun TPST di Moyudan. Ke depan, TPST ini dapat mengatasi persoalan sampah di Sleman," katanya.

Baca juga: DLH Sleman kendalikan bau busuk di TPST agar tidak cemari lingkungan

Dwi Ananta mengatakan dua TPST yang sudah beroperasi adalah TPST Tamanmartani di Kapanewon Kalasan dan TPST Sendangsari di Kapanewon Minggir.

TPST Donokerto yang memasuki penyelesaian di lengkapi dua modul dari APBD dan satu dari dana keistimewaan.

Teknologi yang digunakan adalah dengan mengubah sampah jadi bahan bakar refuse derived fuel (RDF).

"Dengan tiga modul, setiap TPST sebenarnya bisa mengolah sampah hingga 90 ton per hari. Namun, apabila sudah bisa mencapai 60 ton untuk tiap TPST, maka ada 240 ton sampah yang diolah setiap harinya," katanya.

Selanjutnya, pada 2026 atau 2027, direncanakan akan penambahan dua TPST lagi. Dengan demikian, Kabupaten Sleman memiliki enam TPST.

"Kalau enam TPST masing-masing mengolah 60 ton itu sudah 360 ton. Sleman bisa tuntas sampah," katanya.

Baca juga: Menteri Lingkungan Hidup apresiasi keseriusan Sleman tangani sampah

Di sisi lain, menurut dia, di transfer depo juga telah dilengkapi alat pengolahan. Masing-masing ditargetkan bisa mengolah 5 ton sampah dalam sehari.

"Dikonsepkan sampah di tempat itu harus bisa tuntas. Jangan sampai dibawa piknik ke sana ke mari," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan perencanaan pengentasan sampah ini juga harus turut diikuti dengan kesadaran masyarakat. Utamanya untuk mengolah sampah masing-masing.

"Jadi ketika ada perkembangan penduduk, tambahan sampahnya juga tidak terlalu banyak," katanya.

Baca juga: DLH Sleman beli kompos hasil olahan sampah organik produksi masyarakat

Baca juga: TPST Sendangsari Sleman mulai olah sampah menjadi RDF

Pewarta: Sutarmi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |