Makassar (ANTARA) - Pemerhati lingkungan yang tergabung di dalam Forum Pembina Kader Bela Negara Republik Indonesia (FPKBN RI) menebarkan 1.000 bibit pohon di Pegunungan Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Menanam bibit pohon di Pegunungan Bawakaraeng ini untuk menjaga keseimbangan alam, yang dua dekade terakhir mulai mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan," kata Ketua Pelaksana Penanaman 1.000 Pohon A Patarai di Gowa, Selasa.
Dia mengatakan kondisi yang mulai kritis di Pegunungan Bawakaraeng akibat terjadinya kebakaran hutan, baik oleh sampah atau sisa makanan dan minuman, ataupun terjadi pembalakan hutan liar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Aktivis lingkungan Sulsel dukung penanaman pohon di hari bumi 2024
Berangkat dari keprihatinan tersebut, sejumlah komunitas pencinta lingkungan diantaranya Forum Sulsel Peduli, MRB, Pengelola Registrasi Camping Ground Pinus Lembanna, komunitas Trail Run Sulsel, BPBD Kota Makassar, Babinsa, dan Koramil Tinggi Moncong, Polsek Tinggi Moncong, bergabung dalam aksi tersebut yang digelar selama dua hari.
Kegiatan tersebut juga didukung oleh Kementerian Pertahanan RI, TNI-Polri, BKSDA Sulsel, BPTH Wilayah II Sulsel Pemkab Gowa, dan PMI Kota Makassar.
"Alhamdulillah sekitar 700 bibit pohon dapat tertanam dari target yang 100 pohon yang direncanakan," kata Patarai.
Baca juga: Pemprov Sulsel targetkan tanam 200 juta pohon pisang setahun
Sementara 300 bibit pohon lainnya akan disimpan di pusat registrasi camping ground Pinus Lembanna untuk dibagikan kepada para penggiat alam menanam pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap area Pegunungan Bawakaraeng.
Menurut Patarai, kegiatan ini akan terus dilakukan dengan menyiapkan bibit pohon tanaman hutan di lokasi tersebut, dengan sistem pola pemberdayaan masyarakat setempat dan para penggiat alam terbuka atau pendaki.
Baca juga: Polda Sulsel bersama jajaran tanam 41.086 bibit pohon serentak

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025