Banda Aceh (ANTARA) - Telkom bersama IndigoSpace Aceh bekerja sama dengan Kanwil Kemenag Aceh dan Dinas Pendidikan Aceh mengedukasi para guru terkait pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pembelajaran.
"Semua ini dalam rangka menyelaraskan misi mencerdaskan kehidupan bangsa dalam sektor pendidikan dan memanfaatkan perkembangan teknologi baru," kata General Manager Telkom Aceh Teuku Fauzan, di Banda Aceh, Selasa.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 55 guru dari 28 madrasah baik MIN, MTsN, dan MAN se-Banda Aceh dan Aceh Besar yang berada di lingkungan Kanwil Kemenag Aceh.
T Fauzan mengatakan edukasi ini juga untuk memberikan gambaran dan ruang lingkup kepada guru-guru tentang pemanfaatan berbagai perangkat AI yang telah banyak berkembang di internet, seperti Chat GPT dan sebagainya.
Baca juga: GSM: Guru perlu ubah metode pengajaran di era kecerdasan buatan
Teknologi tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat digunakan pada proses persiapan mengajar dan mempersiapkan materi-materi yang lebih interaktif, berkarya seni, penuh multimedia, serta diinginkan.
"Sehingga mendapatkan ketertarikan siswa di generasi Z, yang memang lebih senang menerima konten-konten pelajaran interaktif," ujarnya.
Pada kesempatan ini guru mendapatkan pengetahuan berbagai perangkat AI yang dapat digunakan nantinya untuk persiapan pengajaran, pembuatan materi ajar, hingga kreasi materi evaluasi.
"Tools itu memungkinkan guru dapat berkreasi dan bekerja lebih efisien tanpa mengurangi kualitas pengajaran yang diberikan," katanya.
Baca juga: Guru besar UI sebut pelajaran AI & coding perlu perhatikan minat siswa
Fauzan menuturkan kegiatan ini juga memaparkan batasan AI dalam dunia pendidikan, tantangan yang dihadapi guru saat berhadapan dengan orisinalitas karya siswa, serta bagaimana hak cipta suatu karya yang dibuat menggunakan AI.
Selain itu, lanjut dia, Tim Business Service Telkom Aceh juga memperkenalkan Antares Eazy Cam, sebuah solusi berbasis AI yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan.
Antares Eazy Cam, kata dia, memungkinkan sekolah dan institusi pendidikan untuk memantau, merekam, serta menganalisis proses pembelajaran di kelas dengan teknologi kecerdasan buatan.
"Dengan fitur face recognition, auto-tracking, dan AI-powered analytics, produk ini membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran serta memberikan wawasan yang lebih mendalam bagi pendidik mengenai interaksi siswa di dalam kelas," kata T Fauzan.
Sebagai tindak lanjutnya, kegiatan ini telah membentuk komunitas pengajaran berbasis AI yang digunakan sebagai wadah berbagi pengetahuan dan informasi tentang kecerdasan buatan di dunia pendidikan.
Baca juga: Para guru di berbagai daerah gunakan AI untuk asah nalar kritis siswa
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025