Program Pangan Dunia hentikan distribusi makanan ke pengungsi Sudan

3 hours ago 1

Jenewa (ANTARA) - Program Pangan Dunia (WFP) telah menghentikan distribusi makanan di Kamp Pengungsi Zamzam di Sudan akibat bentrokan yang semakin intens antara tentara dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

Juru Bicara WFP Sudan, Leni Kinzli dalam konferensi pers mingguan di Kantor PBB Jenewa pada Jumat (28/2) mengatakan pertempuran sengit di kamp Zamzam, wilayah Darfur Utara, telah memaksa WFP menghentikan sementara distribusi makanan dan bantuan gizi yang menyelamatkan nyawa bagi orang-orang yang terpaksa mengungsi.

Kinzli memperingatkan bahwa jika tidak ada bantuan segera, ribuan keluarga yang putus asa di Zamzam akan kelaparan dalam beberapa minggu mendatang.

Dia menekankan pentingnya melanjutkan pengiriman bantuan yang menyelamatkan nyawa secara aman dan tepat waktu.

"Untuk itu, pertempuran harus dihentikan dan organisasi kemanusiaan harus diberikan jaminan keamanan,” katanya.

Dia juga memperingatkan bahwa dua juta orang di 27 lokasi di seluruh Sudan saat ini mengalami atau berada di ambang kelaparan.

Tentara Sudan dan RSF telah berperang perang sejak pertengahan April 2023 yang telah menewaskan lebih dari 20.000 orang dan membuat 14 juta orang mengungsi, menurut PBB dan otoritas setempat. Namun, penelitian dari universitas-universitas AS memperkirakan jumlah korban tewas sekitar 130.000 orang.

Seruan dari komunitas internasional dan PBB untuk mengakhiri perang semakin meningkat dengan peringatan akan bencana kemanusiaan yang akan datang karena jutaan orang menghadapi kelaparan dan kematian akibat kekurangan pangan. Konflik ini telah menyebar ke 13 dari 18 negara bagian Sudan.

Sumber: Anadolu

Baca juga: PBB: Lima wilayah di Sudan tunjukkan bukti kondisi bencana kelaparan

Baca juga: Jelang Ramadan, PBB serukan diakhirinya penderitaan dramatis Sudan

Baca juga: Sudan sambut sanksi AS terhadap pemimpin paramiliter

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |