Pramono dan Rano pilih stafsus bukan dari kalangan ASN 

2 days ago 6
Orangnya tentunya bukan ASN

Jakarta (ANTARA) - Gubernur dan Wakil Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno memilih tujuh orang staf khusus untuk membantu kerja mereka membangun Jakarta, bukan dari kalangan aparatur sipil negara (ASN).

"Orangnya tentunya bukan ASN dan ada yang sehari-hari mengurus saya, mengurus Bang Rano. Beberapa profesional, dari tujuh orang yang ada. Saya lebih percaya memakai profesional," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, adapun jumlah staf khusus sebanyak tujuh orang sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Para staf khusus ini memiliki tugas utama membantu kerja gubernur dan wakil gubernur.

"Karena memang Undang-Undangnya menyebut tujuh (staf). Saya akan menaati aturan perundang-undangan bahwa mempunyai tujuh staf khusus," katanya.

Baca juga: Pramono janji dirikan SLB di Jakarta Utara

Baca juga: Pramono janji setelah dilantik langsung turun ke masyarakat

Selain staf khusus, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta pun memiliki staf ahli.

Pramono mengatakan tak akan menggunakan tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Adapun TGUPP merupakan sebuah tim dan bukan merupakan Perangkat Daerah.

"Saya memang ingin lebih hal yang fungsional karena saya meyakini birokrasi pemerintahan Jakarta ini salah satu birokrasi pemerintahan yang sudah sudah kuat," kata Pramono.

Baca juga: Pramono tak ambil pusing soal pelantikan gubernur yang ditunda

Baca juga: ASN Jakarta jangan pernah berpikir bisa poligami di era Pramono

Lebih lanjut, dia mengatakan dirinya telah berkomunikasi dengan para Gubernur Jakarta terdahulu seperti Sutiyoso, Fauzi Bowo, Anies Baswedan dan Joko Widodo guna mendapatkan saran terkait upaya membangun Jakarta.

"Jadi, untuk urusan itu saya tidak mau kemudian ada batasan. Beliau-beliau ini pasti akan kami minta bantuan minta tolong, minta saran, minta pendapat. Bagi saya itu adalah hal yang biasa," demikian kata Pramono.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |