Jakarta (ANTARA) - Pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia, Denis V. Manturov di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, menjadi momentum penting untuk mendorong kembali dialog tingkat tinggi RI-Rusia yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui Sekretariat Presiden, setelah mendampingi Kepala Negara dalam pertemuan tersebut.
"Baru saja Bapak Presiden menerima Deputy Prime Minister (DPM) Pertama Manturov dari Rusia dan sebetulnya DPM Manturov hadir untuk dalam rangka High Level Dialogue dengan Indonesia dan ini sudah kemarin sempat terhenti akibat COVID-19," katanya.
Baca juga: Airlangga: Rusia ingin tambah penerbangan langsung ke Indonesia
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menuturkan bahwa Wakil Perdana Menteri Denis menyampaikan dua undangan penting kepada Presiden Prabowo, yakni untuk menghadiri parade nasional di Rusia dan Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (St. Petersburg International Economic Forum/SPIEF).
Airlangga menyebut, forum tersebut menjadi wadah strategis bagi penguatan hubungan ekonomi dan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman.
“Dalam St. Petersburg Economic Forum itu diharapkan Bapak Presiden bisa hadir dan ada beberapa milestones kerja sama yang akan dibuat memorandum of understanding, itu termasuk beberapa kerja sama ekonomi maupun kerja sama strategis,” katanya.
Airlangga menjelaskan, dalam pertemuan itu juga dibahas potensi pengembangan rute penerbangan langsung dari Moskow ke Indonesia. Selain itu, pemerintah Rusia juga membahas pentingnya sistem pembayaran yang memudahkan wisatawan Rusia di Indonesia.
Baca juga: Presiden RI dan Wakil PM Rusia bahas kemajuan FTA dan Eurasia
"Kemudian terkait dengan sistem keuangan mereka juga mencari jalan bagaimana supaya turis dipermudah dengan suatu mekanisme yang disepakati oleh kedua negara," ujarnya.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa isu kerja sama investasi turut menjadi bahasan utama dalam pertemuan tersebut. Kedua negara juga membicarakan perkembangan Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) Indonesia dan Eurasia yang diharapkan mencapai kemajuan signifikan.
"Tadi juga dibahas terkait dengan Eurasia Free Trade Agreement di mana diharapkan pada saat Bapak Presiden ke St. Petersburg seluruh materi di dalam pembahasan Eurasia ini bisa diselesaikan dan pertemuan antara DPM dengan Pak Presiden itu seperti pertemuan bilateral-bilateral yang lain," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025