Prabowo bantu 1.000 burung hantu untuk Majalengka, ini alasannya

11 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto telah membantu pengadaan 1.000 burung hantu untuk membantu petani Majalengka, Jawa Barat membasmi hama tikus. Benarkah burung hantu merupakan solusi yang efektif berantas hama tikus, berikut penjelasannya mengutip berbagai sumber.

Ada alasan penting yang mendasari bantuan pengadaan burung hantu dari presiden, yakni terkait teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) dan tantangan yang dihadapi petani dalam mengaplikasikan metode tersebut.

Baca juga: Periset BRIN sebut burung hantu bisa kendalikan tikus di ladang

Inovasi teknologi IPHA dan tantangan yang dihadapi petani

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menjelaskan bahwa bantuan 1.000 ekor burung hantu dari Presiden Prabowo Subianto ini diharapkan dapat mendukung keberhasilan penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA).

IPHA adalah inovasi yang bertujuan meningkatkan hasil pertanian padi dengan mengatur siklus pengairan sawah secara berselang, atau intermittent irrigation. Dengan menggunakan teknologi ini, para petani dapat menghemat air hingga 30 persen dan meningkatkan produktivitas padi sampai 169 persen dibandingkan dengan metode konvensional.

Meski teknologi ini membawa banyak keuntungan, penerapannya di lapangan tidak tanpa tantangan. Salah satu masalah utama yang dihadapi petani adalah meningkatnya ancaman hama tikus.

Sistem IPHA yang menciptakan sawah lebih dangkal memungkinkan tikus dengan mudah mengakses batang padi, sehingga menyebabkan kerusakan pada hasil panen. Oleh karena itu, perlu ada solusi yang dapat mengatasi ancaman hama tikus yang terus meningkat.

Burung hantu solusi alami pengendalian hama tikus

Penggunaan burung hantu terbukti sangat efektif dalam menekan populasi tikus di persawahan. Burung hantu, khususnya spesies Tyto alba, terbukti efektif sebagai predator alami hama tikus.

Burung hantu spesies Tyto alba memiliki kemampuan luar biasa untuk memangsa hingga lima ekor tikus dalam satu malam. Hal ini menjadikan burung hantu sebagai pilihan alami yang ramah lingkungan, yang dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berbahaya bagi ekosistem.

Keberhasilan metode ini sudah terbukti di beberapa daerah di Indonesia. Petani di Indramayu dan Cirebon telah lama menggunakan burung hantu dengan memasang rumah burung hantu di sekitar sawah mereka. Keberhasilan ini mendorong petani di Majalengka untuk mengikuti jejak mereka.

Bahkan, di Grobogan, Jawa Tengah, petani telah memanfaatkan burung hantu sejak 2009. Hasilnya, kerusakan akibat tikus di Grobogan menurun secara signifikan, hingga 60-90 persen pada 2020, dan jumlah rumah burung hantu pun meningkat pesat.

Baca juga: Prabowo bantu 1.000 burung hantu pembasmi hama tikus di Majalengka

Penggunaan burung hantu sebagai predator alami tidak hanya mengurangi kerusakan akibat tikus, tetapi juga mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.

Ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yang menekankan pentingnya pertanian ramah lingkungan dan keberlanjutan ekosistem. Langkah ini juga mendukung pencapaian swasembada pangan nasional yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Dengan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, burung hantu membantu menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar sawah. Meskipun penggunaan burung hantu sebagai solusi alami terbukti efektif, perlu ada pemantauan dan pengelolaan populasi yang bijaksana.

Agar populasi burung hantu tetap terjaga dan tidak mengganggu keseimbangan alam, penting untuk memastikan bahwa mereka tidak memangsa spesies lain, seperti burung kecil atau kelelawar, yang juga memiliki peran penting dalam ekosistem.

Itulah alasan di balik pengiriman 1.000 burung hantu ini. Dengan langkah-langkah yang terkoordinasi, langkah tersebut diharapkan dapat mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan, meningkatkan hasil panen dan menjaga kelestarian lingkungan.

Baca juga: Waspada! Ini daftar penyakit berbahaya yang bisa ditularkan oleh tikus

Baca juga: Cara ampuh mengusir tikus di dalam rumah dengan bahan alami

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |