Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyoroti peningkatan laporan kekerasan terhadap anak yang semakin sering diterima dan menilai kondisi tersebut sebagai sinyal perlunya penguatan ruang komunikasi di dalam keluarga.
Menteri PPPA Arifah Fauzi dalam pembukaan peringatan Hari Anak Sedunia di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa meningkatnya laporan tidak sepenuhnya menandakan bertambahnya kasus, melainkan keberhasilan kampanye yang mendorong anak dan masyarakat berani melapor.
Meski tidak menjelaskan secara detil terkait laporan kekerasan terhadap anak yang meningkat itu namun, ia menilai temuan ini menjadi pengingat serius untuk memperkuat seluruh aspek perlindungan.
"Faktor ekonomi, pola asuh yang tidak tepat, lingkungan, dinamika pergaulan, dan pernikahan usia dini masih menjadi penyebab utama kekerasan terhadap anak lalu karena sifatnya multidimensional," kata dia.
Baca juga: Gim Beraksi dengan teknologi AR cegah kekerasan seksual pada anak
Ia menambahkan bahwa peningkatan laporan harus dibaca sebagai peluang untuk memahami kondisi sebenarnya di masyarakat, sehingga intervensi kebijakan dari multipihak dapat lebih tepat sasaran untuk mengatasi persoalan secara menyeluruh.
"Intervensi harus dilakukan secara lintas sektor," cetusnya.
Kementerian PPPA menawarkan penguatan melalui program Ruang Bersama Indonesia sebagai wadah kolaborasi perlindungan anak dan perempuan.
Program itu merupakan transformasi dari desa dan kelurahan ramah anak yang sebelumnya berjalan pada periode kementerian terdahulu.
Baca juga: Menteri PPPA ajak Muslimat NU cegah kekerasan pada perempuan dan anak
Arifah mengatakan, Ruang Bersama Indonesia bukan fasilitas fisik, tetapi forum koordinatif yang menghubungkan kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan kekerasan secara terpadu.
Ruang Bersama Indonesia ini juga membutuhkan peran orang tua. Menurut dia, hal tersebut dapat dilakukan secara sederhana seperti mendengarkan suara anak sebagai bagian dari pencegahan kekerasan, karena keluarga yang minim komunikasi cenderung tidak menyadari gejala awal timbulnya masalah.
Baca juga: Menteri PPPA dorong sinergi organisasi perempuan perkuat pemberdayaan
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































