Pati (ANTARA) - Polresta Pati, Jawa Tengah, menerjunkan ratusan personel untuk mengamankan jalannya Rapat Kerja Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Kabupaten Pati hari ke-8 yang membahas kebijakan Bupati Pati yang dijadwalkan berlangsung di kantor DPRD Pati, Rabu.
Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi di Pati, mengatakan pola pengamanan akan dilakukan secara humanis, namun tetap tegas, serta juga dilakukan secara profesional agar rapat pansus berjalan aman, tertib, dan kondusif.
Ia menjelaskan pengamanan disusun dengan pola berlapis mulai dari ring dalam, ring tengah, hingga ring luar. Personel ditempatkan di sejumlah titik strategis, mulai dari pintu masuk gedung DPRD hingga area sekitarnya.
“Ratusan personel sudah kami siapkan, baik yang berseragam maupun tidak, untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan. Kami juga berkoordinasi dengan TNI, Satpol PP, dan instansi terkait,” ujarnya.
Kapolresta juga mengingatkan agar seluruh pihak tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga suasana kondusif.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah percaya dengan isu-isu yang menyesatkan, dan mari bersama menjaga situasi wilayah tetap kondusif," ujarnya.
Baca juga: Polresta Pati imbau warga tak sebarkan hoaks dan jaga situasi kondusif
Menurut dia, langkah pengamanan ini bukan semata-mata untuk kelancaran rapat, melainkan juga demi menjaga kepercayaan publik karena keamanan jalannya rapat pansus ini sangat penting berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas sehingga tidak bisa lengah.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat mendukung tugas kepolisian.
"Mari kita jadikan momentum ini sebagai pembelajaran berdemokrasi yang sehat. Polresta Pati akan terus mengawal setiap proses agar berjalan aman dan damai," ujarnya.
Baca juga: Wamendagri terus cermati proses hak angket di Pati
Baca juga: Bupati Pati jawab surat warganya: Saya akan istikamah dan amanah
Baca juga: Bupati Pati jawab surat warganya: Saya akan istikamah dan amanah
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.