Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram menyampaikan adanya bakteri Escherichia Coli (E. Coli) yang diduga menyebabkan sejumlah pelajar di wilayah Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Unit (Kanit) Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polresta Mataram Ipda Imamul Ahyar di Mataram, Selasa, mengatakan dugaan ini muncul dari hasil pengecekan sampel sisa MBG dari Laboratorium Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram.
"Jadi, hasil cek laboratorium BPOM sudah kami terima. Ditemukan bakteri E. Coli di beberapa makanan," katanya.
Meskipun sudah mendapatkan hasil dari ahli, Ahyar menegaskan pihaknya belum dapat menyimpulkan hal tersebut sebagai penyebab. Melainkan, masih ada rangkaian untuk menguatkan alat bukti dalam proses hukum yang berjalan di tahap penyelidikan ini.
"Kami nanti mesti minta keterangan dari ahli gizi BBPOM Mataram, nanti kami bersurat, kemarin kami sudah koordinasi langsung, tapi tertulisnya belum, atau belum dituangkan dengan BAP (berita acara pemeriksaan)," ujar dia.
Baca juga: Anggota DPR minta perkuat sinergi lintas sektor cegah keracunan MBG
Selain ahli gizi, rangkaian penyelidikan ini juga mengagendakan permintaan keterangan dari pihak penyelenggara lanjut kepada penyedia makanan dari dapur umum.
"Mungkin ahli gizi itu nanti belakangan. Sekarang masih dari dinkes (dinas kesehatan) berjalan. Jadi, ini masih tahap penyelidikan, nanti kalau sudah selesai semua, kami akan gelar," ucapnya.
Kasus dugaan keracunan ini ditangani Polresta Mataram berdasarkan tindak lanjut laporan pada 17 September 2025. Pelajar yang mengalami gejala keracunan itu terjadi pada dua sekolah, yakni SDN 1 Nyiurlembang dan SDN 1 Selat.
Peristiwa keracunan yang dialami sejumlah siswa terjadi pada 3 September 2025. Total ada enam pelajar yang mengalami keracunan. Tiga dari SDN 1 Nyiurlembang dan lainnya dari SDN 1 Selat.
Korban dilaporkan mengalami gejala serupa, mual dan sakit perut. Saat kejadian, mereka dilarikan ke puskesmas setempat.
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.