Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua Tengah menyiapkan lahan bekas sekolah berpola asrama di kawasan Distrik Iwaka untuk membangun fasilitas Sekolah Rakyat.
Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Selasa, mengatakan lahan bekas sekolah pola asrama Iwaka merupakan milik pemerintah daerah dengan luas beberapa hektare.
Di lokasi itu dulunya dibangun gedung dan fasilitas sekolah berpola asrama oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Papua pada era 1990-an. Namun dalam perjalanan waktu, fasilitas itu tidak pernah difungsikan hingga menjadi terbengkalai.
"Pembangunan Sekolah Rakyat seluruhnya dibiayai oleh Kementerian Sosial, nanti yang akan membangun dari Kementerian PU. Sekolah Rakyat di Mimika mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA, lengkap dengan asrama dan fasilitas olahraga, tempat ibadah dan lain-lain termasuk perumahan guru," jelas John Rettob.
Pemkab Mimika masih menunggu undangan dari Kemensos guna mempresentasikan kesiapan pembangunan Sekolah Rakyat di Iwaka itu, terutama terkait soal lahan.
Baca juga: Kemensos gesa pembangunan Sekolah Rakyat permanen di Tanjungpinang
"Kami harus bisa membuktikan ke Kemensos bahwa lahan yang akan dibangun gedung Sekolah Rakyat itu memang milik pemda. Kami sedang menyiapkan semua dokumen terkait kepemilikan lahan tersebut," ujarnya.
Untuk sementara waktu, Sekolah Rakyat di Mimika akan menggunakan fasilitas gedung rusun Wisma Atlet PON XX yang berlokasi di Jalan Poros SP2-SP5 Timika di Kelurahan Timika Jaya.
Peluncuran program Sekolah Rakyat di Mimika akan dilakukan pada awal Oktober ini untuk dua jenjang pendidikan yaitu SMP dan SMA dengan target jumlah murid sebanyak 50 orang.
Guna memastikan keberlangsungan pembelajaran Sekolah Rakyat di Mimika, beberapa waktu lalu tim dari Kementerian PU sudah datang ke Timika untuk merenovasi gedung rusun Wisma Atlet PON XX.
"Gedung itu sudah direnovasi menjadi dua ruang kelas, ditambah kurang lebih 30 kamar untuk asrama siswa yang bisa menampung sekitar 50 anak," jelas John Rettob.
Adapun murid yang akan bersekolah di Sekolah Rakyat Mimika diprioritaskan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu atau miskin ekstrem dan siswa putus sekolah.
"Kami sedang mencari pola bagaimana anak-anak yang putus sekolah saat SD, tapi sekarang mereka sudah masuk usia SMP atau SMA. Ini yang masih harus dibicarakan dengan Kemensos, sebab anak-anak ini harus memiliki ijazah SD untuk bisa masuk di jenjang SMP," ujarnya.
Sedangkan tenaga guru yang bertugas di Sekolah Rakyat nantinya akan disiapkan oleh Kemensos, termasuk semua pembiayaan operasional sekolah tersebut.
Baca juga: Siapkan 10 Ha, Kemensos survei pembangunan Sekolah Rakyat di Mimika
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.