Sambangi BNI, Purbaya cek serapan penempatan dana Rp55 triliun

1 hour ago 2
Saya datang ke bank itu untuk memastikan mereka bisa menyalurkan kredit itu. Saya ingin tahu juga proyeksi kredit mereka seperti apa ke depan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meninjau proses penyerapan anggaran dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp55 triliun saat menyambangi kantor PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) pada Senin (29/9).

“Saya datang ke bank itu untuk memastikan mereka bisa menyalurkan kredit itu. Saya ingin tahu juga proyeksi kredit mereka seperti apa ke depan,” kata Purbaya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Di samping itu, lanjut Purbaya, kunjungannya itu juga untuk memastikan bank tidak menggunakan dana untuk membeli dolar Amerika Serikat (AS) yang berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah.

Purbaya menyebut dia juga akan mengunjungi bank-bank Himbara lainnya, namun kunjungan itu dilakukan secara acak.

“Saya akan cek bank yang lain juga seperti itu, secara random,” tuturnya.

Sebagai catatan, Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 menetapkan rincian penempatan dana pemerintah di lima bank Himbara di antaranya masing-masing sebesar Rp55 triliun di Bank Mandiri, BNI, dan BRI serta Rp25 triliun di BTN dan Rp10 triliun di BSI.

Purbaya, dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2025 di Jakarta, Senin (22/9), menyampaikan dampak kebijakan penempatan dana senilai Rp200 triliun di lima bank sudah mulai terlihat.

Dia menyebut contoh efektivitas kebijakan tercermin pada komentar pengacara kondang Hotman Paris terkait bunga deposito.

“Pak Hotman Paris protes sama saya. Waktu dia memperpanjang depositonya, bunga jadi turun, dia jadi rugi katanya. Memang itu tujuan saya. Biar dia belanja lagi, jadi ekonomi jalan,” kata Purbaya.

Purbaya menggarisbawahi penempatan kas negara dengan bunga rendah di bank komersial itu bukan ditujukan untuk program pembangunan pada suatu tujuan tertentu.

Dengan menempatkan dana di bank, dia menargetkan dapat meningkatkan likuiditas dan menurunkan cost of fund, yang akhirnya bisa mendongkrak pertumbuhan kredit, konsumsi dan investasi, serta efek berganda (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi.

Maka dari itu, cerita Hotman Paris terkait turunnya bunga deposito diyakini membuktikan keberhasilan dari inisiatif yang ia jalankan.

“Itu merupakan konfirmasi bahwa kebijakan kita mulai jalan,” ujarnya.

Baca juga: Purbaya sebut subsidi energi 2024 ke PLN dan Pertamina sudah lunas

Baca juga: Purbaya siap cairkan subsidi dan kompensasi 2025 pada Oktober

Baca juga: Purbaya janji pangkas waktu pembayaran kompensasi ke BUMN jadi sebulan

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |