Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) menggandeng organisasi masyarakat (ormas) untuk mencegah premanisme yang mengganggu kenyamanan masyarakat di daerah itu.
"Ormas yang ada di Jakarta Timur, sudah pernah kami bersilaturahmi dengan mereka dan kami sudah membuat komitmen untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya seperti premanisme," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat.
Nicolas menyebut, pihaknya sudah mengadakan pertemuan dengan organisasi kemasyarakatan di Jakarta Timur beberapa kali.
Dalam pertemuan tersebut, polisi membahas situasi keamanan dan ketertiban masyarakat dengan para pimpinan ormas yang ada di Jakarta Timur.
"Kami mengajak ormas dalam menyukseskan sejumlah program kemasyarakatan, sehingga tak ada lagi tindakan premanisme," ujar Nicolas.
Baca juga: Polres Metro Jaktim bentuk tim untuk tanggulangi aksi premanisme
Nicolas mengatakan, tindakan premanisme yang dimaksud juga termasuk para penagih utang seperti kelompok "mata elang", pungutan liar, intimidasi dan lain sebagainya.
"Kalau seperti itu, itu perbuatan pidana, kriminal, sudah dikategorikan sebagai kriminal. Itu orang-orang yang melakukan perbuatan pidana itu perampasan, pencurian dengan kekerasan," jelas Nicolas.
Nicolas mengungkapkan, pihaknya terus mengejar dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku premanisme.
"Itu yang anggota kami selalu mengejar, melakukan penyelidikan untuk mengungkap mereka-mereka itu. Kan sudah ada yang ditangkap sama kita, yang beberapa bulan lalu kita sudah ada yang melakukan penangkapan," jelas Nicolas.
Sejumlah ormas ada di Jakarta Timur, di antaranya Forum Betawi Rempug (FBR), Pemuda Pancasila (PP), Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Laskar Merah Putih (LMP), GP Anshor, hingga Badan Pembina Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten.
Baca juga: Polda Metro Jaya lakukan operasi tanggulangi aksi premanisme
Adapun Polda Metro Jaya melaksanakan operasi terpadu untuk menanggulangi aksi premanisme yang meresahkan masyarakat di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Operasi ini merupakan langkah strategis yang mencakup tiga pendekatan utama, yakni preemtif, preventif, hingga penegakan hukum (represif) terhadap para pelaku premanisme," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Ade Ary menjelaskan bahwa operasi ini bukan hanya berbasis pada penindakan, melainkan diawali dengan edukasi kepada masyarakat dan pengawasan intensif di lokasi-lokasi rawan.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025