Jakarta (ANTARA) - Kepolisian mendalami keaslian pelat dinas pada mobil yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Halte Transjakarta Utan Kayu, Jakarta Timur, Jumat sekitar pukul 06.30 WIB.
"Ya itu kita sedang telusuri soal mobil yang ada pelat dinasnya, itu plat dinas dari mana," kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanit Laka Lantas) Polres Metro Jakarta Timur AKP Darwis di Jakarta, Jumat.
Darwis menyebutkan, dugaan sementara pelat dinas tersebut ditempel oleh oknum yang tidak berwenang. Seringkali pihaknya menemukan kasus pemakaian pelat dinas yang sebenarnya bukan mobil dinas.
"Tapi yang jelas kadang-kadang kita telusuri itu kemungkinan ada juga orang yang suka pakai, misalnya, itu bukan mobil dinas sebenarnya. Tapi kayaknya mungkin orang nempel saja," katanya.
Baca juga: Tabrakan beruntun di Jaktim diduga berawal dari mobil dinas
Terkait pengemudi mobil tersebut, pihaknya belum dapat mengambil keterangan karena pengemudi masih dirawat di Rumah Sakit Persahabatan, Pulogadung, Jakarta Timur.
"Belum, belum bisa kami mintai keterangan. Tapi nanti akan kita lanjutkan untuk proses. Yang penting sekarang kita tampung dulu kerugian dari beberapa korban kendaraan lain," katanya.
Dia menegaskan bahwa penanganan kasus akan tetap mengutamakan aspek kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kerugian bagi pengguna jalan lainnya. "Peristiwa laka itu kan lebih berat dibanding hanya soal pelat nomor," katanya.
Hingga kini, jumlah pasti kendaraan yang terdampak serta nilai kerugian masih dalam pendataan pihak Kepolisian.
Baca juga: Dua luka akibat mobil tertabrak kereta di Cengkareng Jakbar
Sementara itu, saksi mata di lokasi, Misgad (51) mengatakan, insiden terjadi secara tiba-tiba saat seluruh kendaraan tengah berhenti menunggu lampu hijau menyala.
"Posisi lagi berhenti, namanya kondisi lampu merah, tiba-tiba mobil dinas Fortuner melaju kencang. Akhirnya menabrak mobil lain di depannya," kata Misgad di Jakarta Timur, Jumat.
Misgad melihat dua orang pria di dalam kendaraan tersebut mengalami luka berat. "Yang satu kayaknya masih sadar, yang satu lagi belum sadar. Luka parah dua-duanya," ujar Misgad.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.