Situbondo (ANTARA) - Anggota Kepolisian Resor Situbondo, Jawa Timur, membujuk para karyawan Wisata Bahari Pasir Putih yang melakukan aksi menutup jala raya pantura sebagai bentuk protes pemberhentian sepihak oleh pemerintah daerah setempat, Senin, agar membuka akses jalan tersebut.
Kabag Ops Polres Situbondo Kompol Ma'ruf mengatakan melalui pendekatan humanis dan persuasif kepada koordinator aksi sambil memberikan penjelasan bahwa penutupan jalan raya akan berdampak besar bagi pengguna jalan lain dan menyalahi aturan karena mengganggu hak publik atas akses lalu lintas.
"Setelah komunikasi massa akhirnya membubarkan diri dari aksi penutupan jalan yang berlangsung dua menit dan bersedia menyampaikan aspirasi melalui forum resmi yang melibatkan pengelola Wisata Bahari Pasir Putih dan pihak instansi terkait," katanya.
Menurut Ma'ruf, selain pengamanan personel Polres Situbondo juga melaksanakan pengaturan arus lalu lintas di lokasi aksi guna mencegah kemacetan dan memastikan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas tetap lancar.
"Alhamdulillah situasi kondusif, kami berterima kasih kepada para peserta aksi yang telah bersedia memahami dan mematuhi aturan dalam menyampaikan aspirasi," ujarnya.
Para karyawan Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo dengan status tenaga jasa tertentu melakukan penutupan jalur pantura di kawasan wisata itu karena mereka kecewa pemerintah daerah setempat memecat secara sepihak sebanyak 72 karyawan berstatus tenaga kerja tertentu, di bawah naungan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga setempat.
Salah seorang karyawan Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo,Fadoilul Rahman mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah setempat yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak.
"Kami ini bekerja sudah puluhan tahun, paling lama ada yang 32 tahun, saya sendiri sudah bekerja selama 15 tahun," katanya.
Fadoilul menilai pemerintah daerah setempat tidak mempunyai hati nurani karena tiba-tiba memberhentikan secara sepihak dengan tanpa memberikan kompensasi apapun kepada puluhan karyawan tenaga jasa tertentu yang sudah bekerja puluhan tahun.
"Hari ini kami tiba-tiba diundang rapat dengan agenda koordinasi pengelolaan Pasir Putih, tapi isinya kami dipecat per tanggal 31 Juli 2025," katanya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengatakan pihaknya telah bertemu dengan karyawan Wisata Bahari Pasir Putih usai mereka melakukan aksi penutupan jalan raya pantura.
"Tadi mereka janji untuk tidak melakukan aksi (menutup jalan)," katanya.
Kepada wartawan, Bupati Rio menyampaikan akan memperbaiki performa wisata pantai yang merupakan ikon Kabupaten Situbondo tersebut.
"Pasir Putih ini satu-satunya pantai (pasir putih) di Jawa, dan ini kekayaan Situbondo. Cuma sekarang performanya turun. Ini akan kami naikkelaskan, dan kami akan mulai dari penataan SDM-nya," katanya.
Baca juga: Jalur pantura Situbondo macet seiring meningkatnya volume kendaraan
Baca juga: Antrean kendaraan juga terjadi di penyeberangan Situbondo-Lombok
Baca juga: Polres Situbondo intensifkan patroli di wisata pantai jalur pantura
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.