Bapanas luncurkan bantuan pangan beras fortifikasi secara perdana

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan bantuan pangan beras fortifikasi secara perdana yang dilakukan perdana di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah terus memperkuat ketahanan pangan dan gizi dengan intervensi yang menyasar masyarakat rentan rawan pangan melalui bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi.

"Peluncuran bantuan beras fortifikasi ini perdana kita lakukan, ini rintisan yang diinisiasi Badan Pangan Nasional tentunya bersama stakeholder terkait. Beras fortifikasi ini beras yang memiliki kandungan zat besi, seng, asam folat, Vitamin B1 dan Vitamin B12," kata Arief dalam Peluncuran Bantuan Pangan Terfortifikasi dan Biofortifikasi tahun 2025 di Bogor, sebagaimana keterangan di Jakarta, Rabu.

Dia menyampaikan bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi itu sebagai langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan akses dan konsumsi pangan bergizi bagi keluarga sasaran di wilayah rentan rawan pangan. Bantuan berupa beras fortifikasi itu menyasar keluarga kriteria tertentu.

"Sebenarnya bantuan pangan sudah ada melalui bantuan pangan beras yang ada di Bulog. Tetapi, bantuan pangan yang menggunakan beras fortifikasi, ya baru kita kerjakan," ujarnya.

Dia berharap selanjutnya program itu bisa diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia karena akan sangat membantu pemberian nutrisi tambahan.

"Kemudian jika program Makan Bergizi Gratis juga bisa mendapatkan fortifikasi, ini akan sangat baik," ucap Arief.

Menurutnya pemberian beras fortifikasi dengan menyasar masyarakat tertentu di daerah rentan rawan pangan memiliki tujuan spesifik yang selaras dengan semangat penurunan stunting sesuai Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

"Ini juga mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting karena memang kita berharap masyarakat penerima tentunya akan meningkat kualitas pangan dan gizinya melalui bantuan ini", jelas Arief.

Selain itu, program itu juga menjadi bagian strategis pembangunan ketahanan pangan nasional dalam RPJMN 2025-2029 dan merupakan inisiatif penting untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 sebagaimana diarahkan Presiden Prabowo Subianto.

Untuk memastikan mutu dan kualitas beras yang dihasilkan, telah ditetapkan standar kernel beras fortifikasi melalui SNI 9314:2024 dan standar beras fortifikasi melalui SNI 9372:2025 sebagai acuan mutu dan keamanan beras fortifikasi di Indonesia yang perumusannya digawangi oleh Badan Pangan Nasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor Teuku Mulya menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Kabupaten Bogor sebagai lokus dan peluncuran program ini.

Menurutnya, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mempercepat perbaikan gizi masyarakat.

“Semoga kolaborasi serupa dapat diperluas kedepannya, dan ke mengingat pentingnya upaya penurunan stunting ini, ke depan akan direncanakan membeli beras fortifikasi untuk Cadangan Pangan Pemerintah Daerah kami," kata Teuku.

Baca juga: Bapanas tegaskan seluruh bantuan pangan harus dalam kondisi laik

Baca juga: Bapanas sebut RI telah penuhi beras hingga telur secara mandiri

Baca juga: Bapanas gandeng Kemenkes kawal standar beras fortifikasi

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |