Jakarta (ANTARA) - Petinju Ricardo Sandoval dinobatkan sebagai juara dunia kelas terbang (50,8 kg) World Boxing Council (WBC) oleh Presiden WBC Mauricio Sulaiman setelah merebut gelar tersebut dengan mengalahkan Kenshiro Teraji.
"Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk memiliki juara kami di sini. Kami sangat bangga menyambut anda (Ricardo Sandoval) dan menyerahkan sabuk juara dunia anda," kata Mauricio Sulaiman dalam laman resmi WBC yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Sandoval menghentikan bintang Jepang Kenshiro Teraji melalui keputusan terbelah di Yokohama, Jepang, pada Juli lalu. Dengan kemenangan itu, petinju asal California, Amerika Serikat, itu mencapai puncak divisi kelas ringan dan mewujudkan salah satu impian terbesarnya.
Selain sabuk juara untuk Sandoval, Sulaiman juga menyerahkan sabuk untuk pelatihnya. "Ini adalah penghargaan yang diciptakan oleh ayah saya untuk para pelatih. Petarunglah yang menerima sabuk, tetapi anda (pelatih) mewakili begitu banyak hal," kata Sulaiman terkait sabuk untuk pelatih.
Sandoval menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden WBC atas penobatan gelar gelar juara dunia WBC untuknya.
"Ini sangat istimewa bagi saya berada di sini. Pekerjaan ini telah memakan waktu bertahun-tahun," katanya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak promotor Golden Boy karena telah memberinya kesempatan untuk mengejar mimpinya. Selain itu juga kepada manajer, dan pelatih, yang telah bersama-sama selama 16 tahun.
"Segala yang saya ketahui adalah berkat pelatih saya," katanya.
Sandoval mengatakan perjalanan karirnya juga tidak terlepas dari dukungan penuh dari orang tua yang memberikannya kesempatan berada di olahraga tinju.
Baginya, membawa sabuk juara kepada orang tua adalah sebuah kehormatan besar. "Sekarang kami adalah juara dunia dua kali. Ini adalah hasil kerja keras bertahun-tahun, dan saya selalu percaya itu," katanya.
Baca juga: Lorenzana meng-KO Villaman untuk pertahankan juara dunia WBC Silver
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
