SPPG Warungkiara 2 Sukabumi jamin keamanan menu MBG

1 hour ago 2

Kota Bogor (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Warungkiara 2 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjamin keamanan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG), baik keamanan proses memasak, standar gizi maupun keamanan distribusi, sehingga menyehatkan untuk dikonsumsi.

"Proses dari perencanaan hingga evaluasi berjalan memenuhi tahapan quality control," kata Kepala SPPG Warungkiara 2 Kabupaten Sukabumi Rian Raihan M saat dihubungi dari Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.

SPPG Warungkiara sejak awal menjadi salah satu dari 100 titik pelaksanaan percontohan (pilot project) Program MBG dari Badan Gizi Nasional sejak November 2025, sehingga sejak program ini diluncurkan pada 6 Januari 2025, telah melayani para penerima manfaat Program MBG.

Baca juga: BGN: Anggaran Rp10 ribu per porsi program MBG teruji di Sukabumi

Pada 14 Maret lalu, SPPG ini dimonitor langsung oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana bersama Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika, serta telah dikunjungi oleh berbagai pejabat negara dalam waktu yang berbeda-beda, yang ingin memastikan bahwa pelayanan dalam Program MBG dapat berjalan lancar dan efektif.

SPPG Warungkiara 2 Kabupaten Sukabumi ini melayani 32 sekolah dengan 3.700 siswa dari tingkat SD hingga SMA sederajat serta sejumlah pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk penerima manfaat dari kalangan ibu hamil untuk porsi sekitar 200 orang.

Mengenai evaluasi dari pemerintah pusat terhadap SPPG akhir pekan lalu, antara lain agar setiap SPPG memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS), Kepala SPPG Warungkiara menceritakan bahwa persyaratan tersebut tidak menjadi masalah, karena sejak awal kondisi dapur dalam keadaan bersih, aman, dan terbebas dari polusi.

Baca juga: Menkop pantau langsung uji coba program MBG di Sukabumi

Setiap peralatan yang digunakan pun, katanya, sesuai standar dari BGN dan tempat sajian (ompreng) terbuat dari bahan steril dan ada penutupnya.

Bahan pangan, katanya, seperti sayur serta bumbu, buah-buahan, beras, daging, dan sebagainya berasal dari bahan yang segar dan higienis, yang didatangkan dari pemasok UMKM sekitar dan telah dikenal. Sementara susu dari distributor.

Contoh ragam menu MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Warungkiara 2 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (HO/SPPG Warungkiara 2 Sukabumi)

Ia mencontohkan pemasok (supplier) beras berasal dari petani setempat bernama Erli Nurholi, yang sejak proses penanaman padi hingga penggilingan gabah menjadi beras serta tempat penyimpanan berasnya, bisa dipantau keamanan dan kebersihannya.

Setiap menu yang disiapkan juga dilakukan tes organoleptik oleh ahli gizi dengan menggunakan test kit serta menyediakan formulir isian untuk verifikasi dan otentifikasi.

Jumlah petugas di SPPG Warungkiara 2 ini berjumlah 47 orang, ditambah dua orang tenaga pengamanan. Mereka juga berasal dari warga sekitar, sehingga dapat membuka lapangan kerja serta meningkatkan pelayanan.

Baca juga: DPR yakin Program MBG bakal wujudkan generasi sehat Indonesia Emas

Baca juga: Keberadaan dapur MBG membuka lapangan pekerjaan baru di daerah

Dengan pengawasan kualitas yang terjaga, SPPG Warungkiara 2 Sukabumi dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti makanan basi atau keracunan.

Ia bersyukur pemerintah menjalankan Program MBG secara nasional dan sangat membantu masyarakat penerima manfaat untuk mewujudkan rakyat Indonesia yang sehat bergizi, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan Indonesia Emas, menjadi bangsa yang kuat dan tangguh.

Pewarta: Heri Sutarman/Budi Setiawanto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |