Basarnas prioritaskan suplai oksigen korban Al Khoziny di reruntuhan

1 hour ago 1
Saat tim dapat mencapai korban, melalui celah-celah di bawah reruntuhan yang tersedia, selama mendapatkan suplai makan, minum, serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama

Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memprioritaskan suplai vital berupa oksigen, makanan, minuman, hingga infus, terhadap korban berstatus merah yang masih terjebak reruntuhan dalam peristiwa ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, di Sidoarjo, Jawa Timur.

Kepala Basarnas Mohammad Syafii di Sidoarjo, Rabu, menjelaskan saat ini para korban yang masih terjebak dengan status kesadaran merah memungkinkan untuk bertahan lebih dari batas waktu krusial 72 jam pasca-kejadian yang mendapatkan suplai vital.

"Saat tim dapat mencapai korban, melalui celah-celah di bawah reruntuhan yang tersedia, selama mendapatkan suplai makan, minum, serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama," kata Syafii.

Baca juga: Basarnas perkirakan 38 santri Al Khoziny masih terjebak reruntuhan

Syafii menyatakan para korban yang terjebak tersebut mampu bertahan lebih dari 72 jam, karena hingga saat ini masih memberikan tanda-tanda kehidupan yang didukung dengan pasokan suplai oksigen, makan, minum, infus, vitamin, serta obat-obatan.

Ia menambahkan dalam prinsip Basarnas serta visi Search and Rescue (SAR) internasional, setiap nyawa korban yang dapat diselamatkan merupakan aset yang tak ternilai harganya.

"Apalagi yang menjadi korban kali ini merupakan anak-anak yang berpotensi membawa negara menjadi lebih baik di masa depan, maka kami akan terus memprioritaskan upaya penyelamatan korban" kata Syafii.

Baca juga: Khofifah: Pemerintah tanggung biaya RS korban ponpes runtuh Sidoarjo

Adapun, menurutnya, para personel yang diterjunkan dalam proses evakuasi kali ini berjumlah 379 orang yang berasal dari 65 instansi berbeda. Hal itu merupakan bentuk upaya pemerintah untuk menangani peristiwa yang terjadi pada 29 September 2025.

Saat ini tim penyelamatan gabungan menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny. Dari 15 titik tersebut, delapan korban diantaranya dalam tingkat kesadaran warna hitam, sementara tujuh lainnya berada di tingkat kesadaran merah.

Tim gabungan hingga kini telah berhasil melakukan evakuasi terhadap 11 korban yang sempat terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Dari 11 korban tersebut tiga diantaranya meninggal dunia.

Baca juga: Basarnas temukan 15 titik korban di bawah runtuhan Ponpes Al Khoziny

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |