Martapura (ANTARA) - Peristiwa kebakaran yang terjadi di salah satu rumah warga Desa Rasuan Dusun 9, Kecamatan Madang Suku I, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Rabu dini hari, menewaskan empat korban yang masih anak-anak karena terjebak kobaran api di dalam rumah.
"Ada empat korban jiwa dalam musibah kebakaran sebuah rumah di Desa Rasuan dini hari tadi, sekitar pukul 01.30 WIB," kata Kapolsek Madang Suku I, Iptu Dodi Mardani di Martapura, Sumsel, Rabu.
Dia mengatakan, kebakaran yang diduga disebabkan korsleting listrik tersebut menghanguskan rumah milik Sudirman, warga setempat.
Saat peristiwa tersebut terjadi, Sudirman diketahui sedang berada di Desa Mengulak, sehingga rumahnya hanya ditempati oleh para korban.
"Korban yang tewas adalah Yoga (10), Aditiya Fernando (14), Aldri (13), dan Marson (13). Mereka masih duduk di bangku sekolah dasar dan menengah pertama," katanya.
Saat itu pihaknya telah menerjunkan personel ke tempat kejadian perkara untuk membantu warga mengevakuasi korban dan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
"Kami juga memberikan pengamanan di sekitar lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," tegasnya.
Sementara, menurut Rizal (41), Kadus Dusun 9, kobaran api tiba-tiba terlihat membesar di bagian tengah rumah hingga melahap habis bangunan kayu tersebut.
"Melihat itu, saya segera meminta bantuan warga untuk memadamkan api menggunakan peralatan seadanya, namun kobaran api semakin besar," ungkapnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) OKU Timur, Nasrul Bani mengatakan bahwa mendapat laporan dari warga langsung mengerahkan dua unit mobil pemadam dari Posko 2 Belitang dan Posko 3 Betung untuk memadamkan api.
"Setelah berjibaku sekitar 1,5 jam, api berhasil dipadamkan. Musibah ini menyebabkan empat korban meninggal dunia dan kerugian materi mencapai ratusan juta rupiah," ujarnya.
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.