Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka melakukan peninjauan dan mencicipi langsung makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMKN 1 Rangas Kabupaten Mamuju.
"Hari ini saya ingin buktikan bahwa makanan MBG ini steril. Saya sendiri makan dan sebelum makan saya cium, ternyata tidak basi. Saya kira anak-anak juga begitu," kata Suhardi Duka, di Mamuju, Rabu.
Sebelum ke SMKN 1 Rangas, Gubernur terlebih dahulu meninjau dapur MBG di Rangas Beach, tempat penyediaan makanan sebelum disalurkan ke sekolah.
Di tempat itu, Suhardi Duka berdialog dengan penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dinilai sangat berhati-hati dalam menyalurkan makanan.
"Kalau ada yang keracunan, saya pikir itu bukan kesengajaan, dan tentunya kita akan perbaiki. Pak Presiden sendiri sudah menyampaikan kita akan perbaiki dan bagi SPPG yang ceroboh, itu dihentikan sementara," ujarnya.
Terkait kasus keracunan MBG yang sempat terjadi di Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju, Gubernur memastikan masalah tersebut sudah ditangani pihak kepolisian, sementara penyelenggara MBG juga telah melakukan investigasi penyebabnya.
Program MBG, menurut dia, tidak boleh hanya dipandang dari sisi negatif, melainkan juga manfaat besarnya bagi anak-anak sekolah.
"Kritik boleh, silakan, tapi bukan berarti program ini tidak baik. Ini program yang sangat penting untuk pemerataan gizi anak-anak, terutama di pedesaan," katanya.
Sementara, Kepala Sekolah SMKN 1 Rangas Mahmud menyampaikan, program MBG di sekolahnya sudah berjalan selama sembilan, dan merupakan sekolah pertama di Sulbar yang mendapatkan program tersebut.
"Sejak Januari 2025 program ini berjalan dan belum ada kendala yang dihadapi, apalagi sampai keracunan. Semuanya berjalan dengan baik," kata Mahmud.
Bahkan untuk mengukur progres keberhasilan MBG tersebut setiap tiga bulan kata Mahmud berat badan para siswa ditimbang.
"Sejauh ini tidak masalah berarti. Mereka sangat menikmati dan berharap bahwa program ini terus berjalan," ujarnya.
Siswa SMKN 1 Rangas, kata Mahmud, sangat membutuhkan program MBG karena ada siswa yang berangkat ke sekolah belum sarapan dan ada juga yang tidak membawa uang jajan.
"Jadi dengan adanya program pemerintah ini, makanan mereka terpenuhi dan gizinya juga terpenuhi," katanya.
Pewarta: Amirullah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.