Bangli, Bali (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Bangli, Bali membeberkan kronologi insiden kecelakaan maut di Jalan Nusantara di Desa Landih, Kabupaten Bangli, Kamis sekitar pukul 08.15 Wita, yang menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Kasi Humas Polres Bangli AKP Wayan Sarta menjelaskan kecelakaan tersebut terjadi berawal dari truk Tronton warna orange dengan Nopol BK 8709 EM yang dikendarai oleh orang yang belum teridentifikasi identitasnya melaju dari arah Kintamani menuju Kota Bangli.
Kendaraan bermuatan semen tersebut diduga mengalami rem blong menyerempet Suzuki APV yang dikendarai INT (42), menabrak pengendara sepeda motor CBR DK 2635 RB yang dikendarai oleh KWSP (23), lalu menabrak pejalan kaki NNR (71).
Tak sampai di situ, truk tetap melaju kencang ke arah selatan dan kembali bertabrakan dengan mobil Daihatsu Feroza DK 1435 AAO.
"Kemudian mesin Daihatsu Feroza terlepas mengenai bodi sebelah kanan Toyota Avanza DK 1671 ST yang sedang parkir di garasi rumah," kata Wayan Sarta.
Mobil yang tidak bisa dikendalikan itu, kata dia, akhirnya menabrak rumah milik warga IWM di Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Kabupaten Bangli, Bali.
Akibat insiden tersebut, kata Wayan, empat orang dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian perkara.
Baca juga: Polisi sebut empat orang tewas dalam kecelakaan maut di Bangli
Korban yang meninggal dunia, yakni NNR (71) seorang pejalan kaki, IWG (pengemudi Daihatsu Feroza), Mr. X (pengemudi truk) dan INR (penghuni rumah).
Selain itu, terdapat pula korban yang mengalami luka serius yakni INT (42) dan KWSP (23) mengalami patah kaki.
Korban INT masih dirawat di Puskesmas Bangli Utara, sementara KWSP masih dirawat di RSBMC Bangli.
Wayan Sarta mengungkap penyebab kecelakaan diduga rem blong.
"Dugaan sementara rem blong. Tapi, masih didalami Satlantas Polres Bangli," pungkasnya.
Baca juga: Kecelakaan beruntun di Jalur Pantura Jawa-Bali, satu orang luka
Baca juga: SMK TI Bali: Psikis siswa dalam kecelakaan bus di Kota Batu terguncang
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.