Manado (ANTARA) - Polda Sulawesi Utara menurunkan tim trauma healing untuk membantu memulihkan kondisi psikis penumpang yang selamat dalam kebakaran KM Barcelona V saat pelayaran dari Kabupaten Kepulauan Talaud menuju Kota Manado, Minggu (20/7) siang.
"Pascamusibah tersebut membuat sejumlah penumpang yang selamat mengalami syok berat dengan kejadian yang dialami," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah P. Hasibuan di Manado, Senin.
Kombes Pol Alamsyah P. Hasibuan mengatakan, tim yang dipimpin Penata Tk I Nancy Mamonto mengunjungi sejumlah korban yang sempat dirawat di RS Bhayangkara Manado, termasuk keluarga korban.
Tim, kata dia, memberikan motivasi dan semangat agar trauma yang dirasakan penumpang yang menjadi korban cepat berlalu.
Dalam musibah tersebut, ratusan penumpang menjadi korban, sementara tiga korban di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Polda Sulut: 57 korban kebakaran KM Barcelona V dirawat di rumah sakit
"Kami menyampaikan turut berbelasungkawa atas korban yang meninggal dunia dan keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan dan kesabaran," katanya.
Selain di RS Bhayangkara, tim trauma healing Polda Sulut juga akan mengunjungi beberapa korban yang sedang dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Kota Manado.
Sebelumnya, Kombes Pol Alamsyah Parulian Hasibuan mengatakan sebanyak 57 penumpang yang menjadi korban kecelakaan terbakarnya KM Barcelona V di perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara, masih dirawat di sejumlah rumah sakit.
Sebanyak 57 penumpang yang dirawat tersebut tersebar di beberapa rumah sakit yang berada di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara seperti Rumah Sakit Walanda Maramis, Rumah Sakit Tonsea Airmadidi, Rumah Sakit Lembean, Rumah Sakit Bhayangkara.
Baca juga: Dokkes Polda Sulut identifikasi korban terbakarnya KM Barcelona V
Kemudian, Rumah Sakit ODSK Rumah Sakit Siloam, Rumah Sakit Sentra Medika, Rumah Sakit Awaloei, dan RSUD Kota Manado.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
