Bandarlampung (ANTARA) - Polda Lampung menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan dengan meluncurkan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 413.990 kilogram untuk masyarakat setempat.
"Penyaluran beras itu untuk 41.399 penerima manfaat di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung," kata Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika, di PKK Agropark Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Rabu.
Ia menegaskan bahwa distribusi pangan ini bukan hanya bantuan sosial, melainkan langkah strategis nasional untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan beras bagi masyarakat.
“Penyaluran beras ini adalah upaya nyata Polda Lampung bersama pemerintah untuk menekan inflasi pangan sekaligus melindungi daya beli masyarakat,” tegas Helmy.
Baca juga: Bapanas sebut jagung SPHP sudah bisa dibeli peternak mulai hari ini
Polda Lampung memastikan distribusi di wilayahnya berjalan tepat sasaran dan berkesinambungan hingga 31 Desember mendatang.
Secara nasional, program distribusi beras SPHP menargetkan 3,93 juta ton hingga akhir tahun 2025. Hingga 23 September, sudah terealisasi 1,58 juta ton atau sekitar 40 persen dari total target.
Selain penyaluran beras, kegiatan juga dirangkai dengan bazar gerakan pangan murah serta taping program televisi Inspirasi Tani kerja sama dengan TVRI.
Program ini menghidupkan kembali semangat kelompencapir dengan membahas inovasi pertanian dan pembangunan pangan bersama pejabat pusat maupun daerah.
Peluncuran penyaluran beras SPHP di Lampung menjadi bukti nyata bahwa peran kepolisian tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga turut hadir di tengah masyarakat dalam menjawab persoalan strategis bangsa, termasuk pangan.
"Dengan sinergi yang dijalankan, Polda Lampung menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional," tambah Helmy.
Baca juga: Bapanas sebut program SPHP turunkan harga beras di 148 kabupaten/kota
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.