Polairud Cianjur evakuasi 57 perahu nelayan akibat gelombang tinggi

1 month ago 18

Cianjur (ANTARA) - Polairud Polres Cianjur, Jawa Barat mengevakuasi 57 perahu milik nelayan di Pantai Jayanti yang ditambatkan di tengah laut, guna mencegah kerusakan akibat gelombang tinggi yang masih melanda pantai selatan Cianjur.

Kasatpolairud Polres Cianjur AKP Asep Machfud di Cianjur Kamis, mengatakan akibat cuaca ekstrem yang terjadi selama beberapa hari terakhir menyebabkan 61 unit perahu tenggelam 57 diantara berhasil dievakuasi ke darat sedangkan empat perahu hilang terbawa gelombang tinggi.

“Hingga saat ini proses evakuasi perahu yang masih ditambatkan di tengah laut terus berjalan guna menghindari rusak atau tenggelam akibat dihantam gelombang tinggi yang masih terjadi di pesisir selatan Cianjur," katanya.

Pihaknya juga masih menyiagakan petugas gabungan dibantu relawan di sepanjang pantai selatan guna mengimbau dan memberikan peringatan bagi masyarakat dan nelayan untuk tidak melaut atau mendekati bibir pantai karena gelombang tinggi.

Petugas gabungan akan ditambah termasuk melibatkan aparat desa dan kecamatan saat akhir pekan guna melakukan pengawasan di sejumlah pantai yang banyak dikunjungi wisatawan, termasuk mengimbau mereka agar tidak bermain di pinggir pantai apalagi berenang.

"Meski kondisi pelabuhan sudah kembali normal, kami masih menyiagakan petugas gabungan guna mengimbau para nelayan tidak melaut sementara dan wisatawan tidak bermain air di pantai apalagi berenang guna antisipasi bahaya di laut," katanya.

Dia menambahkan, seiring cuaca ekstrem yang masih terjadi pihaknya meminta pemilik perahu untuk mendaratkan perahu secara mandiri atau bergotong-royong guna menghindari jumlah perahu yang rusak terus bertambah sambil menunggu cuaca kembali normal.

Humas Rukun Nelayan (RN) Pantai Jayanti Wawas Samantri, mengatakan selama ini sebagian besar nelayan di pantai tersebut terpaksa menambatkan perahu di laut terbuka karena keterbatasan kapasitas kolam labuh atau dermaga Jayanti.

Dimana kolam labuh hanya dapat menampung sekitar 300 perahu dari total seribu lebih perahu nelayan yang terdata, sehingga sebagian besar termasuk 61 perahu yang tenggelam diikat di tengah laut.

"Saat cuaca buruk datang ikatan tidak kuat dan banyak yang hanyut karena dihantam gelombang tinggi, puluhan perahu tenggelam dan baru empat yang dilaporkan hilang terbawa gelombang," katanya.

Pihaknya mencatat total kerugian yang dialami nelayan mencapai ratusan juta rupiah, sedangkan selama ini belum ada bantuan yang diberikan pemerintah, sehingga berbagai kerusakan menjadi tanggungan pemilik perahu.

Baca juga: Satpolairud evakuasi perahu tanpa ABK di laut Garut untuk diselidiki

Baca juga: Tim gabungan amankan dua pelaku bom ikan di perairan Touna

Baca juga: Polres Natuna bagikan Bendera Merah Putih kepada nelayan perbatasan

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |