Beijing (ANTARA) - Perdana Menteri China Li Qiang menggelar pertemuan langka dengan delegasi parlemen Amerika Serikat yang dipimpin anggota Partai Demokrat Adam Smith, Ahad (21/9).
Pertemuan ini berlangsung hanya dua hari setelah pembicaraan telepon antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump pada Jumat (19/9).
“China dan AS menjalin komunikasi di berbagai bidang. China siap bekerja sama dengan AS atas dasar saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, serta kerja sama yang saling menguntungkan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers di Beijing, Senin (22/9).
Kunjungan ini merupakan yang pertama oleh delegasi parlemen AS sejak 2019. Pandemi COVID-19 menghentikan kunjungan serupa sejak 2020. Sementara hubungan kedua negara memburuk akibat sengketa soal asal-usul virus.
Delegasi dipimpin Adam Smith, anggota senior Partai Demokrat di Komite Angkatan Bersenjata DPR AS yang mengawasi kebijakan pertahanan dan militer.
Baca juga: Menlu China dan AS bahas soal Taiwan dalam panggilan telepon
“Kami berharap AS dapat bekerja sama dengan China menuju arah yang positif dan menjaga hubungan bilateral tetap di jalur yang benar,” ujar Guo.
Dalam pertemuan tersebut, PM Li menyatakan bahwa China dan AS seharusnya menjadi mitra pembangunan yang saling mendukung dan memperlakukan satu sama lain dengan tulus.
“China bersedia menyelesaikan isu-isu bersama melalui komunikasi yang setara, saling menghormati, dan saling menguntungkan,” kata Li.
Li juga berharap Kongres AS dapat melihat hubungan bilateral secara obyektif dan mendorong kerja sama yang konstruktif, demi stabilitas dan keberlanjutan hubungan China-AS yang dinilai penting bagi kedua negara dan dunia.
Baca juga: Xi Jinping-Trump bicara di telepon, ingin perbaiki hubungan China-AS
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.