Massa gelar aksi demo di depan Markas PBB kecam genosida oleh Israel

1 hour ago 1
"Bebas Palestina sekarang, bebaskan Palestina,"

New York, Amerika Serikat (ANTARA) - Sejumlah massa menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9) mengecam genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

"Bebas Palestina sekarang, bebaskan Palestina," teriak salah satu peserta aksi massa.

Mereka mendesak agar genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Gaza segera berakhir. Aksi demonstrasi di depan Markas PBB dilakukan karena organisasi tersebut dianggap belum maksimal dalam menyelesaikan konflik dua negara tersebut.

Mereka juga mengkritik keras pemerintah Amerika Serikat yang mendukung Israel dalam konflik ini.

"Negara ini memalukan, memberikan miliaran pajak kita pada Israel untuk melakukan Genosida kepada warga Gaza," kata seorang pendemo.

Dalam aksi tersebut, mereka membawa poster dan tulisan berisi kecaman terhadap Israel. Selain itu, massa juga mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk dukungan.

Baca juga: Microfon Prabowo mati saat pidato PBB, Menlu: Semua pesan tersampaikan

Baca juga: Pengakuan negara Palestina, Menlu: Langkah yang benar di mata sejarah

Baca juga: Memaknai kehadiran Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB

Diketahui, salah satu rangkaian acara Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, Senin (22/9), adalah Konferensi Internasional Tingkat Tinggi (KTT) untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.

KTT yang diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi itu bertujuan untuk menggalang lebih banyak negara yang memberi pengakuan terhadap Negara Palestina. Presiden Prabowo menjadi salah satu Kepala Negara yang memberikan pernyataan dalam forum itu.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina. Kepala Negara juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza.

Presiden Prabowo mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil, terutama pada perempuan dan anak-anak, ancaman kelaparan dan bencana kemanusiaan yang terjadi di depan mata.

Presiden menegaskan bahwa tanggung jawab historis masyarakat internasional bukan hanya menyangkut masa depan Palestina, tetapi juga masa depan Israel dan kredibilitas PBB itu sendiri.

Presiden juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian, termasuk dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |