Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) memperluas akses listrik untuk membuka akses digitalisasi bagi sekolah di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), untuk pemerataan pembangunan.
“Kami ingin setiap anak Indonesia, di manapun ia berada, berhak mendapatkan kesempatan belajar dengan terang yang sama,” ucap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Darmawan menegaskan bahwa perluasan akses listrik merupakan bagian dari komitmen pemerintah melalui PLN dalam memastikan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kehadiran listrik di sekolah-sekolah pelosok bukan hanya soal menyalakan lampu, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi pendidikan, pemerataan pembangunan, dan percepatan transisi energi nasional,” ujar Darmawan.
Pernyataan tersebut terkait ratusan siswa di pelosok Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, yang merasakan manfaat dari pasokan listrik.
Setelah sekian lama bergulat dengan ketiadaan pasokan listrik, kini 82 sekolah di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) ini bisa menikmati pembelajaran digital berkat program listrik desa (lisdes) dari pemerintah melalui PT PLN (Persero).
Sebanyak 25 sekolah di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, telah terpasangi listrik SuperSUN.
Tak hanya itu, 57 sekolah lainnya juga merasakan hadirnya listrik melalui perluasan jaringan PLN.
SuperSUN merupakan inovasi energi bersih karya anak bangsa yang mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro dengan Battery Energy Storage System (BESS), yang menghadirkan listrik di wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau jaringan konvensional.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Edyansyah menjelaskan bahwa SuperSUN merupakan bagian dari transformasi PLN dalam mendorong elektrifikasi berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
"Melalui program listrik SuperSUN, sekolah-sekolah yang sebelumnya tidak teraliri listrik kini dapat merasakan manfaat terang dan akses teknologi digital bagi kegiatan belajar mengajar. Kehadiran listrik ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh pelosok nusantara," kata Edyansyah.
Hingga September 2025, sebanyak 1.500 unit SuperSUN telah terpasang di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar, membawa perubahan nyata bagi masyarakat mulai dari tumbuhnya perekonomian lokal hingga hadirnya harapan baru.
Selain itu, sebanyak 503 sekolah telah mendapatkan akses listrik guna membuka ruang bagi proses belajar yang lebih modern dan inklusif.
Baca juga: PLN nyalakan harapan wilayah terpencil Seko jelang HUT RI
Baca juga: PLN pasang SuperSUN pertama di Pulau Timor, NTT
Baca juga: PLN UID Sulselrabar: 1.181unit SuperSUN terangi wilayah 3T
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.