Batam (ANTARA) - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) Amsakar Achmad menyampaikan bahwa pihaknya tengah menjalin kolaborasi strategis dengan Singapura, khususnya dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan pusat data atau data center.
“Saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, ada banyak yang kami diskusikan, terutama terkait peluang-peluang ekonomi antar daerah. Apa yang bisa ditarik ke Singapura dan apa yang bisa ditarik ke Batam,” katanya di Batam, Selasa.
Amsakar mengungkapkan bahwa sektor industri manufaktur masih menjadi sektor unggulan di Batam dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 56-60 persen.
Namun, potensi besar datang dari industri pusat data dan pengembangan energi baru terbarukan.
Baca juga: Mendagri apresiasi Kepri mampu tangkap pasar ekspor Singapura
“Nilai investasi data center ini bisa sangat besar. Tetapi kami harus tetap menelaah hal tersebut karena pusat data ini membutuhkan air dan listrik yang sangat banyak, dan tidak banyak menyerap tenaga kerja. Tapi secara ekonomi, prospeknya sangat menjanjikan,” katanya.
Hingga saat ini, tercatat ada 18 pusat data yang akan beroperasi di Batam. Selain itu, sudah ada lima proposal proyek EBT yang diajukan, dengan dua di antaranya telah menunjukkan keseriusan untuk direalisasikan.
Ia juga mengatakan bahwa pusat data tersebut merupakan kesempatan negara-negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, untuk menyimpan data di Batam.
“Intinya adalah bagaimana hubungan Batam-Singapura ini bisa semakin baik dan berkelanjutan. Kita ingin investasi yang datang tidak hanya besar nilainya, tetapi juga memberi dampak,” tambah Amsakar.
Baca juga: Gubernur Kepri soroti hubungan erat investasi Singapura - Kepri
Diketahui, pada semester I tahun 2025, Singapura masih menjadi negara dengan nilai investasi terbesar di Batam, mencapai Rp7,9 triliun.
Amsakar bertemu langsung dengan Menlu tersebut usai menghadiri penutupan pelatihan Advanced Singapore Management Module 3 (ASM3) di Gedung Kementerian Luar Negeri (MFA) Singapura.
“Alhamdulillah pertemuan ini sangat akrab dan penuh kehangatan. Kami berbincang panjang tentang perjalanan kemitraan Batam-Singapura, latar belakang sejarahnya, hingga arah kerja sama ke depan. Kami berpikir Batam penting di mata Singapura, dan Singapura pun penting bagi Batam,” ujar Amsakar.
Menurutnya, hubungan antara dua wilayah bertetangga ini harus terus ditingkatkan agar dapat memberikan manfaat ekonomi bersama.
Baca juga: RI-Singapura evaluasi perkembangan kerja sama ekonomi di enam sektor
“Kita tidak harus melihat mereka sebagai lawan, tetapi sebagai teman yang saling membantu,” katanya.
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.