Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Sugito melakukan audiensi dengan Menteri Pendidikan Tinggi dan Sains Teknologi (Mendikti Sanintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro di Jakarta, membahas rencana pembangunan SMAN Unggulan Garuda di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Pertemuan dengan Mendikti Sanintek hari ini, kita memaparkan lima lokasi pembangunan SMAN Unggulan Garuda ini," kata Sugito dalam keterangan pers diterima LKBN ANTARA Babel di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan saat ini ada lima lokasi alternatif pembangunan SMAN Unggulan Garuda yang tersedia yaitu Pulau Belitung terdapat Desa Cendil Kecamatan Kelapa Kampit Belitung dengan luas 23,06 hektare, Desa Selubung Kecamatan Kelapa Kampit dengan luas 32 hektare.
Alternatif di Pulau Bangka yakni di Desa Perlang Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah dengan luas 25,7 hektare, Desa Air Anyir 1 Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka dengan luas 32 hektare.
Baca juga: Kemdiktisaintek pastikan sekolah unggulan tak sebabkan dikotomi
Baca juga: Kalbar bangun SMA/SMK unggulan
Selanjutnya alternatif lokasi pembangunan SMAN Unggulan Garuda Program Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Tahun 2025 di Desa Air Anyir 2 Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka dengan luas 20 hektare.
"Sekolah ini tentu akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung," ujarnya.
Ia menyatakan saat ini jumlah keluaran siswa kelas 9 dari SMP/MTs jika dibandingkan dengan ketersediaan daya tampung siswa SMA/SMK/MA yakni wilayah Pulau Bangka tidak semua keluaran 9 SMP/MTs sederajat dapat ditampung di SMA/SMK/MA negeri dan swasta, karena adanya kekurangan peserta didik dari daya tampung yang tersedia di SMA/SMK/MA terdapat di wilayah Pulau Belitung.
"Kita harus kawal SMAN Unggulan ini jangan sampai lepas dari Bangka Belitung," katanya.
Baca juga: Pj Gubernur : SMA Garuda upaya meningkatkan SDM unggul di NTT
Baca juga: Menhut-Wamendiktisaintek cek lokasi pembangunan SMA Garuda di NTT
Pewarta: Aprionis
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025