Jakarta (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dalam waktu dekat membangun 21 gedung perpustakaan berstandar nasional menggunakan dana alokasi khusus (DAK) fisik tahun 2025, serta memperbaiki delapan lokus perpustakaan yang juga disesuaikan dengan standar nasional.
"Dengan DAK fisik tahun ini, kita akan membangun gedung layanan perpustakaan lengkap dengan isinya, itu ada di 21 lokus kabupaten/kota dengan standar nasional perpustakaan. Kemudian, juga ada delapan lokus yang kita perluas atau relokasi," kata Sekretaris Utama Perpusnas Joko Santoso dalam konferensi pers menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Perpusnas di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Perpusnas sarankan istri kepala daerah turut aktif jadi duta baca
Joko menjelaskan delapan gedung yang diperbaiki tersebut akan diperbaiki perlengkapan pendukungnya, seperti teknologi informasi dan komunikasi, juga melengkapi koleksinya agar sesuai dengan standar nasional.
"Total kami akan bangun dan kembangkan di 29 lokus di seluruh Indonesia," ujar dia.
Selain DAK fisik, Perpusnas juga mendapatkan dukungan DAK non-fisik untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penguatan budaya baca dan peningkatan kecakapan literasi, termasuk revitalisasi naskah Nusantara dan pendataan perpustakaan.
"Dari DAK non-fisik tersebut, kita bisa memiliki profil data yang lengkap dari seluruh perpustakaan di Indonesia. DAK non-fisik ini akan menyasar 207 perpustakaan di kabupaten/kota, sehingga di wilayah tersebut akan banyak kegiatan yang berkaitan dengan pembudayaan membaca, kemudian pengembangan konten literasi hingga pekan literasi," paparnya.
Joko menjelaskan DAK non-fisik tersebut bisa digunakan untuk mengidentifikasi naskah-naskah kuno Nusantara yang bisa digerakkan oleh komunitas pernaskahan di tiap daerah untuk mengelola atau alih wahana naskah kuno menjadi bacaan menarik agar dapat diakses seluruh masyarakat.
Meski di tahun 2025 Perpusnas mengalami rekonstruksi anggaran, Joko menegaskan layanan untuk masyarakat tetap tidak berkurang, utamanya dalam rangka peningkatan literasi yang berkualitas dan merata.
Baca juga: Perluas akses baca, Perpusnas: Daerah perlu aktif usulkan bantuan buku
Baca juga: Perpusnas: Kebijakan Gubernur DKI langkah maju pembiasaan membaca
"Peningkatan layanan literasi yang berkualitas dan merata ini tidak hanya layanan yang ada di satu wilayah, tetapi juga di seluruh Indonesia, terutama penyediaan akses terhadap bacaan bermutu, juga akses online terhadap buku digital atau e-book," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial itu juga masuk ke dalam proyek kualitas di tahun 2025, bahkan hingga lima tahun ke depan.
"Kebanyakan program kita itu untuk menjadikan perpustakaan di seluruh Indonesia sebagai ruang publik yang berguna bagi masyarakat untuk bisa berlatih keterampilan dan kecakapan hidup, itu terus kita lakukan," tuturnya.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025