Jakarta (ANTARA) - Dewan Pakar Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Bidang Pariwisata Taufan Rahmadi menyatakan bahwa adanya perbaikan regulasi dan situasi oleh pemerintah pada destinasi Gunung Rinjani dan Geopark Kaldera Toba membuktikan bahwa Indonesia memprioritaskan kebutuhan dan masukan wisatawan.
“Ini langkah yang tepat, justru ini membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia sangat memperhatikan keamanan dan keselamatan wisatawan,” kata Taufan saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Menanggapi ditutupnya jalur pendakian yang jadi lokasi banyak wisatawan terluka di Gunung Rinjani, Taufan menikai bahwa pembentukan rescue center dan pelatihan yang dibutuhkan oleh pemandu wisata merupakan langkah awal yang cukup membantu.
Pihak-pihak yang tergabung dalam tim resque center diharapkan dapat memahami kondisi ekosistem pariwisata di Gunung Rinjani. Tim dan pemandu yang dilatih harus selalu waspada terhadap segala faktor yang membahayakan keselamatan wisatawan di saat berwisata atau mendaki.
Baca juga: Kemenpar perkuat koordinasi untuk siapkan rescue center di gunung
Sementara menanggapi kunjungan asesor dari UNESCO ke Geopark Kaldera Toba pada tanggal 21-22 Juli 205, ia berharap pemerintah dapat memastikan segala sesuatu yang terkait penilaian yang dirasa kurang, dilakukan perbaikan dan penyempurnaan sesuai standar yang ditetapkan UNESCO.
“Penting sekali untuk menjaga reputasi Indonesia di mata dunia internasional,” ujar peneliti aktif di BA Center itu.
Menurut Taufan, status UNESCO Global Geopark (UGGp) sangat penting bagi Indonesia karena amat membantu dalam mempromosikan keindahan destinasi wisata.
Dari sisi perekonomian secara nasional, Taufan menyebut bahwa status dari UNESCO yang dipertahankan akan meyakinkan dunia sebagai negara yang peduli akan keberlanjutan dan memberikan dampak positif pada tren kunjungan wisatawan serta layanan pariwisata di daerah sekitar.
Pada Jumat (18/7), Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menutup sementara wisata pendakian yang melewati jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak di Gunung Rinjani.
Baca juga: Kemenpar: Evakuasi WNA asal Swiss di Rinjani berjalan aman dan cepat
Jalur yang sekarang ditutup sementara merupakan lokasi yang sebelumnya menjadi titik kecelakaan beruntun turis mancanegara. Penutupan itu berlaku mulai 16 Juli 2025 sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.
Menurut TNGR, penutupan itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan layanan fasilitas wisata alam dan pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan di Taman Nasional Gunung Rinjani.
Sementara dari isu soal kartu hijau UNESCO, sampai hari ini Kementerian Pariwisata berupaya untuk memperkuat kolaborasi bersama kepala daerah di kawasan Danau Toba dan instansi terkait sebagai langkah konkret untuk meraih kembali status bagi Geopark Kaldera Toba.
Kementerian Pariwisata mendorong pemerintah daerah dan instansi terkait segera memperbaiki, menindaklanjuti, dan mengevaluasi langkah yang telah berjalan, mencakup identifikasi akar masalah, meninjau progres perbaikan yang sudah berjalan, dan memetakan pekerjaan rumah yang masih belum terselesaikan.
Status kartu hijau tidak dianggap sekadar label, namun jembatan menuju masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat di sekitar Danau Toba yang nantinya akan berdampak pada banyak kunjungan wisatawan, lebih banyak investasi, peluang ekonomi, dan yang terpenting, pelestarian alam dan budaya Danau Toba yang tak ternilai harganya.
Baca juga: Menpar: Budaya punya kekuatan bentuk citra positif bangsa pada dunia
Baca juga: Menpar sebut minat berwisata ke Indonesia kian meningkat
Baca juga: Wamenpar perkuat kolaborasi pemda bidik lagi Green Card UNESCO Toba
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.