Penyebab rambut rontok: Dari kurangnya nutrisi hingga faktor genetik

2 months ago 24

Jakarta (ANTARA) - Kerontokan rambut merupakan masalah yang bisa dialami siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Kondisi ini kerap menimbulkan kekhawatiran karena rambut yang semakin tipis dapat mempengaruhi penampilan sekaligus menurunkan rasa percaya diri.

Ada banyak faktor yang dapat memicu kerontokan, mulai dari faktor keturunan, tekanan emosional, kekurangan asupan gizi, hingga kebiasaan perawatan rambut yang kurang tepat.

Mengetahui penyebab kerontokan sejak dini menjadi langkah penting agar bisa menemukan cara penanganan yang sesuai serta menjaga rambut tetap sehat dan kuat. Berikut adalah beberapa penyebab utama rambut rontok yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.

Penyebab rambut rontok

1. Kekurangan nutrisi

Kurangnya asupan gizi dapat membuat rambut tumbuh tipis, rapuh, dan akhirnya lebih mudah rontok. Situasi ini sering dialami oleh orang yang menjalani diet terlalu ketat tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi tubuh.

Baca juga: FDA peringatkan obat kerontokan rambut topikal miliki efek negatif

2. Efek samping obat

Beberapa jenis obat diketahui bisa memicu kerontokan, misalnya obat untuk depresi, jantung, tekanan darah tinggi, hingga terapi kemoterapi. Rambut biasanya akan kembali tumbuh setelah penggunaan obat dihentikan atau diganti sesuai arahan dokter.

3. Perubahan hormon

Ketidakseimbangan hormon juga berperan besar dalam masalah rambut rontok. Pada wanita, hal ini bisa terjadi saat hamil, pasca-melahirkan, mengalami gangguan tiroid, atau memasuki masa menopause.

4. Terlalu sering gonta-ganti produk sampo

Kebiasaan berganti sampo dengan berbagai merek dan kandungan kimia berbeda dapat membuat rambut semakin rapuh. Kandungan bahan kimia dalam sampo yang tidak cocok dengan kondisi kulit kepala bisa mempercepat kerontokan.

Baca juga: 5 Kebiasaan sehari-hari yang bisa bikin rambut cepat rontok

5. Stres berat

Tekanan emosional maupun fisik, misalnya karena kecelakaan, penyakit serius, atau kelelahan ekstrem, dapat menyebabkan kondisi yang disebut telogen effluvium. Pada fase ini, rambut berhenti tumbuh dan masuk masa istirahat, sehingga rontok dalam jumlah banyak saat keramas atau menyisir.

6. Kehamilan

Kerontokan rambut pada masa kehamilan maupun setelah melahirkan umumnya berkaitan dengan perubahan hormon dalam tubuh. Kondisi ini biasanya hanya bersifat sementara, berlangsung sekitar satu hingga enam bulan. Walaupun tidak dapat sepenuhnya dicegah, kerontokan bisa diminimalkan dengan rutin mengonsumsi vitamin prenatal sesuai anjuran dokter.

7. Faktor genetik

Selain hormon, faktor keturunan juga menjadi penyebab utama rambut rontok yang cukup sulit dihindari. Masalah ini biasanya muncul seiring bertambahnya usia. Pada pria, kerontokan sering ditandai dengan mundurnya garis rambut dan munculnya area botak di kepala. Sedangkan pada wanita, kerontokan lebih terlihat pada bagian ubun-ubun dengan rambut yang menipis secara perlahan.

Baca juga: Tips perawatan rambut ala dr Nadia Alaydrus

Baca juga: Kiat cegah kerusakan rambut rontok pada usia remaja

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |