Denpasar (ANTARA) -
Pengamat ekonomi Ida Bagus Raka Suardana mendorong aksi unjuk rasa dilaksanakan dengan mengedepankan budaya lokal untuk menjaga pariwisata Bali tetap aman dan nyaman.
“Perlu mengedepankan dialog, simbol budaya lokal yang santun, dan kreativitas yang menarik perhatian tanpa kekerasan,” kata Ida Bagus Raka Suardana di Denpasar, Bali, Sabtu.
Menurut dia, unjuk rasa dan penyampaian aspirasi merupakan hak demokrasi setiap warga negara yang dijamin konstitusi.
Namun, ia mengingatkan penyampaian aspirasi tersebut perlu dilakukan secara bijak agar tidak menimbulkan kerugian kepada Bali yang perekonomiannya dominan bergantung dengan sektor pariwisata.
Profesor ilmu ekonomi itu mengharapkan aksi unjuk rasa disampaikan tertib, damai dan terorganisasi, tanpa merusak fasilitas umum agar sesuai kearifan lokal masyarakat Bali, Tri Hita Karana yakni tiga keharmonisan manusia dengan Tuhan, dengan alam dan sesama manusia.
“Pemilihan lokasi yang tepat, tidak di pusat-pusat pariwisata, serta menjaga komunikasi yang baik dengan aparat keamanan akan membantu agar pesan dapat tersampaikan tanpa menimbulkan keresahan,” imbuh Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar itu.
Di sisi lain, imbuh dia, kehadiran aparat kepolisian juga vital tidak hanya menjaga keamanan tetapi juga melindungi hak masyarakat menyampaikan pendapat.
Ia berharap aparat keamanan dapat bersikap profesional, netral serta humanis dalam mengawal jalannya aksi massa.
“Sikap ramah, dialogis serta mengutamakan pendekatan persuasif akan membuat suasana lebih kondusif sehingga tidak menimbulkan ketegangan antara demonstran, wisatawan dan masyarakat umum,” ucapnya.
Sementara itu, petugas kepolisian bersama petugas keamanan adat atau pecalang melakukan pengamanan aksi damai massa untuk solidaritas ojek online (ojol) yang dilakukan di depan Markas Polda Bali di Jalan WR Supratman Denpasar.
Hingga pukul 12.00 WITA, unjuk rasa dari beberapa elemen masyarakat itu masih berlanjut dengan penyampaian orasi dan situasi di lapangan kondusif.
Baca juga: Ruang Sekwan DPRD Surakarta dibakar massa pada dini hari
Baca juga: Rumah dinas Wagub Jambi dirusak kelompok massa anarkis
Baca juga: Ratusan massa serang Polres Metro Jaktim, sejumlah kendaraan terbakar
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































